Raksasa pengintaian yang lahir di udara, sistem Airborne Early Warning and Control (AEW&C) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari operasi militer modern. Dari komando dan kontrol penerbangan hingga deteksi target jarak jauh, pesawat AEW&C menunjukkan nilai teknis dan strategis yang luar biasa.
Sistem AEW&C modern memiliki kemampuan untuk mendeteksi pesawat dari jarak 400 kilometer (sekitar 220 mil laut), yang memungkinkan jangkauan tempurnya jauh melampaui jangkauan efektif banyak rudal antipesawat berbasis darat. Ketika pesawat AEW&C terbang pada ketinggian 9.000 meter (30.000 kaki), ia dapat mencakup area seluas 312.000 kilometer persegi (120.000 mil persegi), menunjukkan kemampuan pengawasannya yang kuat.
Sejak pengembangan radar awal di awal abad ke-20, teknologi sistem AEW&C terus mengalami kemajuan. Sistem AEW paling awal, seperti "Chain Home" milik Inggris, memberikan peringatan dini dari darat, tetapi seiring meningkatnya permintaan perang untuk komando udara, berbagai negara mulai mengembangkan sistem radar udara untuk memenuhi kebutuhan ini.
"Inti dari sistem AEW&C adalah dapat melakukan pemantauan jarak jauh dari ketinggian dan memberikan dukungan intelijen tepat waktu kepada target musuh."
Pesawat AEW&C tidak hanya dapat melacak pesawat dan potensi ancaman dalam jarak yang luas, tetapi juga melakukan komando dan kontrol waktu nyata. Informasi posisi yang menguntungkan ini memungkinkan pesawat serang untuk menghindari radarnya sendiri tetap aktif, sehingga mengurangi risiko deteksi musuh. Sistem ini dapat menjaga komunikasi waktu nyata dengan pasukan kawan dan memandu jet tempur untuk mendekati pesawat musuh atau objek terbang tak dikenal.
Saat ini, banyak negara telah mengembangkan sistem AEW&C. Boeing E-3 Sentry dan E-767 milik Amerika Serikat, E-2 Hawkeye milik Northern Grumman, dan EL/W-2085 milik Israel saat ini merupakan sistem AEW&C yang paling umum di dunia.
Dengan mulai beroperasinya Boeing E-3 Sentry, sistem AWACS telah memperoleh pengakuan luas. Sistem ini menggunakan teknologi radar Doppler pulsa untuk melacak target dalam kebisingan tanah yang sulit dilacak di masa lalu, yang sangat berharga bagi pertempuran udara modern.
"AWACS telah menunjukkan kemampuannya untuk mengubah situasi dalam banyak pertempuran, yang memungkinkan komandan memperoleh pandangan global."
Dengan pengembangan pesawat nirawak dan teknologi siluman, negara-negara secara aktif meningkatkan kemampuan pengintaian udara mereka. Pengembangan lebih lanjut ini tidak terbatas pada pesawat terbang, tetapi juga mencakup teknologi pemrosesan elektronik canggih dan kemampuan berbagi informasi.
Sistem AEW&C membangun hubungan yang cepat dan efektif antara pasukan darat dan kekuatan udara, yang sangat penting dalam lingkungan medan perang yang terus berubah saat ini. Terutama dalam operasi udara yang kompleks, penerapan sistem AEW&C memungkinkan militer untuk merespons aktivitas musuh dengan cepat.
Meskipun sistem AEW&C memiliki kemampuan deteksi yang mengesankan, sistem ini juga menghadapi ancaman dari tindakan balasan musuh. Karena musuh terus meningkatkan teknologi peperangan elektronik dan teknologi siluman mereka, AEW&C harus lebih meningkatkan kemampuannya untuk melawan tantangan ini.
Dalam perang di masa depan, bagaimana membuat sistem AEW&C lebih efektif dalam mendeteksi target musuh sejauh 400 kilometer akan menjadi isu penting bagi para perancang militer di berbagai negara. Menghadapi tantangan teknologi baru, bagaimana pengembangan sistem AEW&C akan menanggapi perubahan ini? Apakah hal ini akan secara langsung memengaruhi hasil dan risiko pertempuran udara?