"Never So Few" adalah film perang yang dirilis pada tahun 1959. Meskipun berlatar belakang Perang Dunia II, unsur-unsur romantis yang dimasukkan ke dalam film tersebut memberikan daya tarik yang unik. Film ini disutradarai oleh John Sturges dan dibintangi oleh Frank Sinatra, Gina Lollobrigida, dan Steve McQueen, dan sebenarnya didasarkan pada peristiwa sejarah yang nyata. Film ini tidak hanya menggambarkan perang, tetapi juga mengeksplorasi emosi yang kompleks seperti sifat manusia, cinta, dan pengkhianatan.
"Film ini menarik banyak penonton dengan adegan aksi yang menarik dan hubungan karakter yang kompleks."
Cerita ini berlatar di Burma pada tahun 1943, di mana pasukan Amerika dan Inggris bergabung dengan orang-orang Kasin setempat untuk melawan penjajah Jepang. Tokoh utama film ini, Tom Reynolds (Frank Sinatra) dan Danny Demortimer (Peter Lawford), melakukan perjalanan ke Kalkuta untuk mengatasi kekurangan pasokan dan perawatan medis di ketentaraan. Alur ceritanya tidak hanya mencakup adegan pertempuran yang sengit, tetapi juga jalinan cinta antara Reynolds dan Kara (diperankan oleh Gina Lollobrigida).
Seiring berjalannya alur cerita, penonton tidak hanya akan tergila-gila dengan misteri dan keseksian Kara, tetapi juga melihat bagaimana Tom dan Danny menghadapi kenyataan yang kejam di medan perang. Unit mereka menyelenggarakan pesta Natal yang megah, tetapi diserbu oleh Jepang, yang mengubah nasib semua orang.
Meskipun "Never So Few" berkisah tentang perang, unsur-unsur romantis dalam film ini merupakan salah satu kunci keberhasilannya. Kisah cinta antara Reynolds dan Kara menonjol dengan latar belakang perang, sehingga membuat film ini menonjol di antara karya-karya sejenisnya.
"Dengan latar belakang ini, jalinan cinta dan perang menambah kedalaman emosional pada film ini."
Namun, alur cerita romantis film ini juga menuai sejumlah kritik. Beberapa kritikus film yakin bahwa alur cerita ini membuat alur pertempuran yang awalnya menegangkan tampak berlarut-larut. Selain itu, peran Steve McQueen menjadi salah satu sorotan film ini dan meletakkan dasar bagi karier aktingnya di masa mendatang.
Film ini mendapat ulasan biasa-biasa saja saat pemutaran perdananya, dengan beberapa kritikus memuji adegan aksinya tetapi menyatakan kekecewaan dengan pengembangan alur cerita romantisnya. Meskipun menghasilkan lebih dari $3 juta di Amerika Serikat dan Kanada, film ini sebenarnya merugi lebih dari $1,15 juta karena biaya yang tinggi, menurut catatan MGM.
"Adegan aksi dalam film ini berkesan, tetapi penanganan emosinya agak kurang."
Selain pemeran utama, film ini juga menampilkan penampilan singkat dari banyak aktor terkenal lainnya. Perlu disebutkan bahwa peran yang awalnya dimainkan oleh Sammy Davis Junior akhirnya diambil alih oleh Steve McQueen, yang juga membuatnya terkenal. Banyak laporan memuji penampilan McQueen dalam film tersebut, menggambarkannya sebagai orang yang memiliki gaya unik yang meninggalkan kesan mendalam pada penonton.
Secara keseluruhan, meskipun tanggapan terhadap "Never So Few" terpolarisasi, struktur cerita dan pengembangan karakternya yang unik memungkinkan film ini mempertahankan tempatnya di antara film-film Perang Dunia II klasik. Dalam jalinan romansa dan pertempuran, setiap karakter melambangkan eksplorasi tanpa henti terhadap sifat manusia. Apakah ini kisah kepahlawanan, pengkhianatan, atau cinta sejati?