Provinsi Kalimantan Timur, yang terletak di bagian timur Pulau Kalimantan, Indonesia, telah menjadi daerah yang kaya akan sumber daya alam sejak zaman dahulu. Dengan keputusan pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke sini, masa depan daerah ini akan menghadapi perubahan dan tantangan besar. Provinsi ini secara bertahap menjadi pusat perhatian global dengan sumber daya alamnya yang kaya, ekosistem yang unik, dan budaya yang beragam.
Pemerintah Indonesia mengumumkan pada tahun 2020 bahwa ibu kota negara baru akan dibangun di perbatasan Kartanika kuno dan Paser Utara di Kalimantan Timur dan diberi nama Nusantara. Proyek ini awalnya dijadwalkan dimulai pada tahun 2020 dan diharapkan selesai pada tahun 2024.
Namun, pada sidang pada bulan Juni 2020, perwakilan pemerintah menyatakan bahwa anggaran tahun 2022 tidak dapat dialokasikan untuk proyek tersebut karena dampak pandemi COVID-19.
Kalimantan Timur telah menjadi rumah bagi beberapa kerajaan sejak zaman dahulu, termasuk kerajaan Hindu tertua di Indonesia, Kerajaan Kutai. Sejarah kerajaan-kerajaan ini merupakan bukti warisan budaya yang panjang di wilayah tersebut. Karena lokasinya di jalur perdagangan, Kalimantan Timur juga telah menjadi persimpangan berbagai budaya, yang mendorong pertukaran antarwilayah.
Sebagai salah satu provinsi terbesar ketiga dan berpenduduk paling sedikit di Indonesia, Kalimantan Timur dikenal dengan bentang alamnya yang menakjubkan. Provinsi ini memiliki iklim tropis dengan dua musim utama: kemarau dan hujan. Ekosistemnya kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, penebangan liar telah menyebabkan kerusakan serius pada hutan asli.
Menurut laporan tersebut, luas hutan asli di Kalimantan Timur telah berkurang hingga kurang dari setengahnya.
Perekonomian Kalimantan Timur sebagian besar bergantung pada sumber daya seperti minyak, gas alam, dan batu bara. Seiring dengan pembangunan ibu kota baru, pembangunan infrastruktur transportasi provinsi ini juga semakin pesat. Pemerintah berencana membangun jaringan kereta api baru untuk memperlancar transportasi dan sirkulasi sumber daya.
Meskipun Kalimantan Timur kaya akan sumber daya dan akan segera menjadi ibu kota negara baru, tantangan yang dihadapinya tidak dapat diabaikan. Kontradiksi antara menjaga keseimbangan ekologi dan memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi akan menjadi masalah yang harus diselesaikan dalam pembangunan di masa mendatang.
Apakah masa depan Kalimantan Timur akan diperbarui dengan berdirinya ibu kota baru, atau akan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya?
Di fajar baru ini, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya, bagaimana Kalimantan Timur akan menemukan keseimbangan antara sejarah dan modernisasi?