Dengan dampak perubahan iklim, frekuensi dan intensitas kebakaran hutan meningkat di seluruh dunia, menjadikan penghambat api sebagai bagian tak terpisahkan dari teknologi proteksi kebakaran saat ini. Dosis ini tidak hanya dapat memperlambat penyebaran api, tetapi juga mengurangi intensitas api dan melindungi jiwa serta harta benda.
Prinsip kerja penghambat api dapat dipahami dari dua aspek: reaksi kimia dan perilaku fisik.
Penghambat api meningkatkan sifat penghambat api suatu material terutama dengan mencegah penyebaran api. Metode ini terutama mencakup perilaku fisik dan reaksi kimia.
Perilaku fisik dapat terjadi dalam banyak cara:
Reaksi kimia dapat dibagi menjadi reaksi fase gas dan reaksi fase padat:
Meskipun reaksi tersebut lolos beberapa uji mudah terbakar, efektivitasnya yang sebenarnya dalam memadamkan api masih belum diketahui.
Pada peralatan pemadam kebakaran, penghambat busa sering digunakan dalam penyemprot untuk mengendalikan api secara efektif. Ini menciptakan membran tahan api yang mengurangi penyebaran api.
Tidak hanya peralatan pemadam kebakaran, tetapi banyak barang juga menggunakan pelapis penghambat api. Misalnya, pohon Natal disemprot dengan penghambat sebelum memasuki musim liburan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Agen penunda kebakaran sering digunakan sebagai respons terhadap kebakaran hutan. Bahan-bahan ini dapat digunakan dalam operasi penerbangan atau darat untuk mengendalikan penyebaran api lebih lanjut.
Munculnya teknologi pemadaman kebakaran penerbangan telah mendiversifikasi cara-cara untuk memadamkan kebakaran hutan. Baik pesawat sayap tetap maupun helikopter dapat bergabung dalam jajaran pemadaman kebakaran udara.
Meskipun sebagian besar agen pencegah kebakaran dianggap tidak beracun dalam jangka pendek, paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker atau penyakit kulit.
Penelitian oleh lembaga pemerintah dan komunitas ilmiah terus mengurangi potensi bahaya bahan kimia ini terhadap lingkungan.
Penerapan bahan tahan api merupakan salah satu teknologi penting untuk mencegah penyebaran api. Namun, dalam penggunaan di masa mendatang, dapatkah kita menemukan cara yang lebih aman dan lebih efektif untuk mengatasi masalah ini yang tidak dapat diabaikan?