Penggunaan pestisida secara luas di bidang pertanian berperan penting dalam meningkatkan hasil panen dan mengendalikan hama, tetapi potensi risiko kesehatannya sering kali diabaikan. Dampak kesehatan pestisida dapat bersifat akut atau tertunda, dengan dampak akut termasuk keracunan pestisida, yang terkadang dapat menjadi keadaan darurat medis. Faktanya, menurut berbagai penelitian, toksisitas pestisida bergantung pada jenis komponen kimia, rute paparan, dosis, dan waktu paparan.
Masalah kesehatan akut dapat terjadi pada pekerja yang menangani pestisida, termasuk sakit perut, pusing, sakit kepala, mual, muntah, serta masalah kulit dan mata.
Diperkirakan sekitar 500.000 orang keracunan pestisida di Tiongkok setiap tahun, termasuk 500 kematian. Karena bahaya pestisida tidak dapat diremehkan, mengetahui tanda-tanda keracunan pestisida akut akan lebih melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
Manusia terpapar pestisida melalui berbagai rute, termasuk paparan di tempat kerja, lingkungan rumah, sekolah, udara, air, tanah, dan makanan. Hampir setiap orang terpapar pestisida sampai batas tertentu. Misalnya, penyebaran pestisida dapat menjadi sumber paparan publik yang potensial, yang memengaruhi sejumlah orang yang tidak ditentukan. Paparan dapat terjadi melalui konsumsi, inhalasi, atau kontak kulit. Bahkan setelah dicuci atau dikupas, banyak buah dan sayuran mungkin masih mengandung residu pestisida. Bahkan pestisida yang tidak lagi digunakan dapat tetap berada di tanah dan air untuk waktu yang lama karena kemampuan dekomposisinya yang buruk.
Tanda-tanda keracunan akut bervariasi tergantung pada paparan individu dan jenis pestisida yang digunakan. Secara umum, gejala-gejala umum meliputi:
Gejala-gejala ini mengindikasikan kemungkinan keracunan pestisida dan harus segera mendapatkan perhatian medis.
Selain keracunan akut, paparan pestisida telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti peningkatan risiko kanker, termasuk leukemia, limfoma, dan kanker berbagai organ. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan pestisida di tempat kerja selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko leukemia dan tumor lain pada anak-anak.
Beberapa penelitian telah mengungkap hubungan antara paparan pestisida dan perkembangan kanker, yang menyebabkan banyak ilmuwan menyerukan pengurangan penggunaan pestisida.
Cara terbaik untuk mencegah keracunan pestisida adalah dengan meminimalkan paparan, terutama saat menggunakan pestisida dan mengikuti petunjuk keselamatan yang diperlukan. Asosiasi Medis Amerika merekomendasikan pembatasan penggunaan pestisida untuk mengurangi paparan dan potensi risiko kesehatan. Hal ini telah menyebabkan munculnya gerakan makanan organik, terutama di komunitas dengan paparan pestisida yang lebih tinggi, seperti pekerja Latino di California.
Setiap tahun, sekitar 3 juta pekerja pertanian di negara-negara berkembang mengalami keracunan pestisida yang serius, dan diperkirakan sejumlah kasus tambahan tidak dilaporkan.
Saat Anda mempertimbangkan keracunan akut akibat pestisida dan potensi dampak kesehatan jangka panjangnya, apakah Anda mulai bertanya-tanya bagaimana Anda dapat mengurangi paparan pestisida dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih aman?