Kehidupan masyarakat modern hampir bergantung pada listrik, tetapi proses penyaluran listrik ini sering kali diabaikan oleh masyarakat. Dimulai dari produksi listrik di pembangkit listrik, perjalanan yang dikenal sebagai penyaluran listrik mencakup kerja sama berbagai teknologi dan sistem untuk menyalurkan listrik ke rumah dan tempat kerja kita.
Penyaluran listrik adalah proses pengangkutan energi listrik dalam skala besar dari pembangkit listrik ke stasiun distribusi listrik. Rangkaian kabel yang saling terhubung ini membentuk jaringan transmisi.
Langkah pertama dalam menghasilkan listrik adalah pembangkitan energi listrik. Listrik biasanya dibangkitkan di pembangkit listrik. Bergantung pada metode pembangkitan, tegangan listrik yang dibangkitkan akan bervariasi, umumnya berkisar antara 2,3 kV hingga 30 kV. Daya yang dibangkitkan kemudian ditingkatkan melalui transformator untuk transmisi jarak jauh. Tegangan yang ditingkatkan dapat mencapai 765 kV ke atas.
Transmisi jarak jauh yang efisien memerlukan penggunaan tegangan tinggi karena tegangan tinggi dapat mengurangi kehilangan energi yang disebabkan oleh arus yang kuat.
Jalur transmisi utama di Amerika Utara biasanya berupa arus bolak-balik tiga fase tegangan tinggi. Meskipun AC fase tunggal digunakan dalam beberapa sistem elektrifikasi kereta api, transmisi DC bekerja lebih efisien dalam jarak jauh, terutama beberapa ratus mil. Teknologi arus searah tegangan tinggi (HVDC) digunakan untuk pertukaran daya antara kabel bawah laut dan jaringan listrik asinkron. Metode ini dapat menstabilkan jaringan distribusi daya dan mengurangi risiko kegagalan.
Sistem distribusi dan sistem transmisi listrik saling melengkapi. Jaringan transmisi biasanya terdiri dari beberapa pembangkit listrik, gardu induk, dan jalur transmisi daya. Untuk memastikan bahwa daya disalurkan secara efisien dan andal, sistem ini melibatkan manajemen pembatasan arus, serta penyeimbangan beban dan pasokan.
Selama proses pembangkitan daya, perlu dipastikan bahwa laju pembangkitan energi listrik sesuai dengan laju konsumsi, jika tidak maka akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem dan bahkan pemadaman listrik skala besar.
Bahan konduktor utama yang digunakan dalam jaringan transmisi tegangan tinggi adalah paduan aluminium, yang memiliki kelebihan bobot ringan dan biaya rendah. Namun, seiring peningkatan tegangan, desain konduktor juga harus mempertimbangkan iklim. Kondisi cuaca buruk seperti angin kencang atau suhu yang sangat rendah dapat memengaruhi stabilitas transmisi.
Di beberapa kota atau daerah yang sensitif terhadap lingkungan, daya juga dapat disalurkan melalui kabel bawah tanah. Meskipun kabel bawah tanah lebih mahal untuk dipasang, kabel tersebut memiliki visibilitas yang lebih rendah dan tidak mudah rusak oleh cuaca, sehingga menjadikannya pilihan yang baik di beberapa area. Namun, jika kabel bawah tanah rusak, dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk menemukan dan memperbaikinya.
Pada awal abad ke-19, teknologi transmisi listrik telah terbentuk. Awalnya, daya DC dibatasi oleh ketidakmampuan untuk menyesuaikan tegangan secara fleksibel, dan pembangkit listrik sebagian besar terbatas pada lokasi yang dekat dengan permintaan listrik. Baru pada tahun 1881, diperkenalkannya arus bolak-balik memungkinkan transmisi daya jarak jauh. Inovasi teknologi ini mendorong perkembangan pesat jaringan listrik global.
Seiring dengan kemajuan teknologi, integrasi antara sistem DC dan AC juga mendorong evolusi industri listrik.
Melihat ke masa depan, dengan meningkatnya energi terbarukan dan permintaan global untuk pembangunan berkelanjutan, cara transmisi daya akan terus berkembang. Teknologi transmisi baru akan terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan stabilitas serta mengatasi tantangan terkait perubahan iklim.
Seluruh proses transmisi daya cukup rumit, dan teknologi serta sistem yang terlibat saling berinteraksi erat. Namun, di balik semua ini, pernahkah Anda berpikir tentang seberapa banyak yang tersembunyi dalam perjalanan panjang antara pengguna akhir dan pembangkit listrik ini? Bagaimana dengan kisah-kisah yang terkenal?