Di daratan Amerika Utara, tersembunyi makhluk langka - salamander harimau (Ambystoma tigrinum). Selain menawan, makhluk ini memiliki banyak sifat yang belum diketahui. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat kebiasaan, habitat, perilaku reproduksi, dan peran salamander harimau dalam ekosistem.
Salamander harimau biasanya berukuran panjang sekitar 15 hingga 20 sentimeter dan dapat hidup hingga 12 hingga 15 tahun. Mereka memiliki berbagai tanda berwarna di punggungnya, mulai dari cokelat hingga kuning kehijauan, dan punggungnya biasanya berwarna hitam atau cokelat tua.
Salamander ini memiliki tubuh yang halus dengan alur bergaris di sisinya yang membantu mereka mengendalikan kelembapan.
Salamander jantan biasanya lebih besar daripada betina dan memiliki ekor yang lebih panjang, suatu sifat yang menunjukkan dimorfisme seksual. Beberapa salamander harimau bahkan mempertahankan kondisi remaja mereka, tidak mengalami metamorfosis sempurna, dan masih memiliki insang serta hidup di air.
Habitat salamander harimau meliputi hutan berhutan dan padang rumput terbuka. Makhluk yang suka bersembunyi ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di bawah tanah dalam gua-gua, sehingga sulit dideteksi.
Mereka sangat membutuhkan tanah gembur untuk menggali liang. Salamander harimau dewasa hampir selalu hidup di darat, kembali ke air hanya selama musim kawin.
Salamander harimau berkembang biak di kolam ternak, kolam musiman, dan rawa-rawa yang tergenang. Persebaran mereka tersebar luas, membentang dari New York hingga Florida, dan populasi kecil dapat ditemukan di bagian lain Amerika Utara.
Salamander macan betina sangat setia pada tempat kelahirannya dan akan menempuh jarak yang jauh untuk kembali ke tempat berkembang biaknya. Studi empiris menunjukkan bahwa salamander betina cenderung menempuh jarak yang lebih jauh daripada salamander jantan.
Musim kawin biasanya terjadi antara akhir musim dingin dan awal musim semi, saat tanah menjadi hangat dan air mencair.
Selama proses berkembang biak, salamander jantan akan menyentuh salamander betina dengan moncongnya yang tajam untuk mendorong mereka kawin, dan meninggalkan massa sperma di dasar air untuk dikumpulkan oleh salamander betina. Perlu dicatat bahwa ukuran tubuh tidak memengaruhi keberhasilan perkawinan, tetapi salamander betina lebih menyukai salamander jantan dengan ekor yang lebih panjang.
Meskipun salamander macan sendiri kebal terhadap beberapa penyakit, mereka tetap menjadi vektor penyebaran Batrachochytrium dendrobatidis, ancaman penyakit utama bagi sebagian besar spesies katak.
Selain itu, salamander macan juga membawa virus yang dapat menginfeksi reptil, amfibi, dan ikan, serta terkait erat dengan peran mereka sebagai umpan saat memancing.
Salamander macan juga memiliki tempat dalam masyarakat dan budaya. Pada tahun 2005, perwakilan Illinois mengajukan rancangan undang-undang untuk menjadikan salamander macan sebagai amfibi resmi negara bagian, dan rancangan undang-undang tersebut disetujui oleh negara bagian.
Salamander macan tidak hanya merupakan bagian penting dari ekosistem, tetapi juga menjadi subjek dari banyak proyek penelitian dan konservasi. Berapa banyak misteri yang belum terpecahkan yang tersembunyi dalam kehidupan rahasia makhluk-makhluk lucu di bawah tanah ini?