Dalam bidang sains dan teknologi saat ini, Active Electronically Scanned Array (AESA) telah menjadi teknologi radar revolusioner yang mengubah cara pengamatan di bidang militer dan sipil. Sebagai antena array bertahap, AESA dapat secara elektronik menyesuaikan arah pancaran melalui kontrol komputer tanpa menggerakkan antena secara fisik. Aplikasinya berkisar dari pesawat militer hingga kapal dan bahkan sistem radar darat. Seiring dengan semakin tersedianya teknologi ini, bagaimana potensinya akan berdampak lebih jauh pada sistem dan strategi radar di masa depan?
Kunci radar AESA adalah bahwa setiap elemen antena terhubung ke modul transmisi/penerima solid-state (TRM) kecil yang menjalankan fungsi pemancar dan penerima sesuai permintaan.
AESA dapat memancarkan beberapa pancaran dengan frekuensi berbeda secara bersamaan, membuatnya lebih fleksibel dan efektif daripada Passive Electronically Scanned Array (PESA).
Konsep AESA berawal pada tahun 1960-an, ketika Bell Labs mengusulkan penggantian sistem radar tradisional dengan sistem phased array. Seiring dengan kemajuan teknologi, AESA menjadi generasi kedua dari teknologi phased array dan pertama kali digunakan dalam sistem radar militer pada tahun 1990-an.
Jet tempur pertama yang dilengkapi dengan AESA di Amerika Serikat adalah F-22 Raptor. Setelah itu, perusahaan-perusahaan industri militer besar mulai meneliti dan menerapkan teknologi ini.
Radar AESA dapat dengan cepat mengubah frekuensi dan arah pancaran gelombang elektromagnetik keluaran, yang membuatnya sangat fleksibel dalam mendeteksi dan melacak target. Misalnya, radar ini dapat memfokuskan beberapa pancaran pada target yang berbeda secara bersamaan, sehingga menjadi salah satu metode utama untuk memerangi radar musuh.
Radar AESA menyembunyikan sinyal operasinya, yang menjadikannya radar dengan probabilitas deteksi rendah, dan penerima peringatan radar (RWR) tradisional sering kali tidak dapat mengidentifikasi perubahan frekuensi ini secara efektif.
Meskipun teknologi AESA menawarkan banyak keuntungan, beberapa tantangan tetap ada. Sudut pancaran maksimumnya dibatasi oleh tata letak elemen antena, dan dalam beberapa kasus, kebutuhan dayanya tinggi.
Aplikasi teknologi AESA tidak terbatas pada militer, tetapi juga mencakup peringatan dini dan kontrol udara, pengawasan maritim, dan bidang lainnya. Seiring dengan berkembangnya elektronik solid-state lebih jauh, teknologi ini akan terus berkembang dan aplikasi yang lebih inovatif mungkin muncul di masa mendatang.
Sebagai teknologi terobosan, pengembangan AESA tidak hanya memimpin tren teknologi radar, tetapi juga memainkan peran penting dalam strategi militer global.
Singkatnya, dengan evolusi dan popularisasi lebih lanjut dari teknologi array pemindaian elektronik aktif, sistem radar akan terus berubah, dan metode peperangan dan pertahanan di masa depan mungkin menghadapi tantangan dan perubahan besar. Bagaimana teknologi ini akan menjalin kemungkinan baru dalam pengembangan teknologi di masa depan?