Infeksi saluran kemih merupakan masalah kesehatan yang umum, terutama di kalangan wanita. Seiring meningkatnya resistensi antibiotik, banyak ahli yang kembali memperhatikan efektivitas nitrofurantoin, antibiotik yang pertama kali digunakan. Obat ini dinilai tidak hanya karena efektivitasnya dalam mengobati infeksi saluran kemih, tetapi juga karena risiko resistensi obatnya yang relatif rendah. Apa yang istimewa dari obat ini?
Nitrofurantoin merupakan terapi lini pertama untuk infeksi saluran kemih tanpa komplikasi dan sering digunakan untuk mengobati sistitis akut tanpa komplikasi lain. Karena meningkatnya resistensi antimikroba, banyak penyedia layanan kesehatan semakin mengandalkan nitrofurantoin sebagai pilihan pengobatan.
Analisis komprehensif dari beberapa uji klinis menunjukkan bahwa tingkat penyembuhan klinis Nitrofurantoin adalah antara 79% dan 92%, dan tingkat pemberantasan bakteri adalah antara 80% dan 92%.
Obat ini dianggap relatif aman selama kehamilan, tetapi tidak dianjurkan sebelum melahirkan karena risiko anemia hemolitik pada bayi baru lahir.
Efektivitas Nitrofurantoin sebagian berasal dari tindakannya yang berfokus pada bakteri dalam urin. Setelah pemberian oral dosis 100 mg, konsentrasi plasma sangat rendah, sedangkan konsentrasi dalam urin dapat mencapai hingga 200 μg/mL. Mekanisme kerjanya melibatkan kerusakan DNA bakteri, yang membuat sel bakteri tidak dapat hidup.
Nitrofurantoin menghasilkan berbagai mediator aktif dalam sel bakteri melalui proses reduksi cepat, yang selanjutnya menyerang protein ribosom dan DNA dalam sel.
Dengan meningkatnya strain yang resistan terhadap obat, penggunaan nitrofurantoin menjadi semakin penting. Mekanisme antibakterinya membuat kemungkinan bakteri mengembangkan resistensi relatif rendah, sehingga memberikan pilihan yang andal dalam pengobatan.
Nitrofurantoin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan ginjal dan pada bayi di bawah usia satu bulan. Orang dewasa yang lebih tua juga harus ekstra hati-hati, karena kelompok ini mungkin berisiko lebih tinggi mengalami efek samping. Menurut data tahun 2012, pasien lanjut usia yang mengonsumsi nitrofurantoin mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami efek samping yang serius.
KesimpulanNitrofurantoin telah menjadi obat penting untuk pengobatan infeksi saluran kemih sejak diperkenalkan pada tahun 1953. Meskipun memiliki beberapa efek samping dan indikasi terbatas, obat ini masih sangat diminati oleh dokter karena mekanismenya yang unik dan resistansi obat yang rendah. Dalam lingkungan perawatan kesehatan saat ini di mana resistansi antibiotik menjadi semakin serius, dapatkah Nitrofurantoin menjadi kunci untuk mengobati infeksi saluran kemih di masa mendatang?