Dalam kehidupan sehari-hari, banyak benda logam dilapisi dengan pelapisan kromium yang mengilap. Dari suku cadang mobil hingga peralatan dapur, tampilan pelapisan kromium membentuk kesan kita terhadap logam. Namun, mengapa logam harus begitu mengilap? Proses pelapisan kromium dan ilmu di baliknya tidak hanya menakjubkan, tetapi juga mengungkap potensi masalah kesehatan dan lingkungannya.
Pelapisan kromium tidak hanya memberikan daya tarik visual, tetapi juga meningkatkan ketahanan korosi dan kekerasan logam.
Pelapisan kromium, juga dikenal sebagai pelapisan elektro, adalah lapisan tipis kromium yang diendapkan pada benda logam melalui teknologi pelapisan elektro. Proses ini berasal dari abad ke-19, dan dengan kemajuan teknologi, pelapisan kromium banyak digunakan di berbagai bidang. Proses pelapisan kromium dasar meliputi persiapan permukaan dan pelapisan elektro. Langkah-langkah spesifiknya adalah sebagai berikut:
Tergantung pada permintaan, pelapisan kromium dapat dibagi menjadi tiga jenis: krom dekoratif, krom tipis dan padat, dan krom keras.
Proses pelapisan kromium, khususnya penggunaan kromium heksavalen, telah memunculkan masalah lingkungan ke permukaan. Kromium heksavalen merupakan karsinogen yang diketahui dan emisinya diatur secara ketat. Hal ini telah mendorong perhatian industri terhadap risiko lingkungan dan kesehatan, dan banyak perusahaan beralih ke alternatif yang kurang beracun seperti kromium trivalen.
Selama seluruh proses pelapisan kromium, penggunaan peralatan pengupasan basah sangat penting untuk mengendalikan emisi kromium secara efektif.
Selain estetika, pelapisan kromium memainkan peran penting dalam aplikasi industri. Pelapisan ini meningkatkan kinerja permukaan logam dan memperpanjang umur produk. Namun, di pasar saat ini, dengan penelitian mendalam tentang dampak lingkungan dan kesehatan, teknologi baru terus dikembangkan untuk menggantikan pelapisan krom tradisional.
Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran lingkungan, bagaimana masa depan pelapisan kromium akan berkembang? Dapatkah teknologi baru secara efektif menggantikan kromium dan mengurangi tekanan lingkungan tanpa mengorbankan kinerja? Bagaimanapun, masalah ini layak dipertimbangkan lebih lanjut.