Rahasia Validitas Isi: Bagaimana Memastikan Butir Soal Anda Benar-benar Mencerminkan Karakteristik Psikologis?

Dalam psikometrika, validitas isi (juga disebut validitas logis) mengacu pada sejauh mana instrumen pengukuran mewakili semua aspek dari ciri psikologis tertentu. Misalnya, jika skala depresi hanya menilai aspek emosional depresi tanpa memperhitungkan aspek perilaku, maka skala tersebut mungkin tidak memiliki validitas isi. Karena ada sejumlah subjektivitas dalam definisi ciri kepribadian tertentu (misalnya, ekstroversi), mencapai konsensus adalah kunci untuk memastikan validitas isi.

Validitas isi berbeda dari validitas rupa, yang mengacu pada apakah suatu tes tampak valid di permukaan daripada apa yang sebenarnya diukur.

Penilaian validitas isi biasanya mengharuskan pakar materi pelajaran untuk mengevaluasi apakah item tes mencakup konten yang ditentukan dan untuk melakukan uji statistik yang lebih ketat. Proses ini sangat penting dalam pengujian akademis dan kejuruan karena item tes harus mencerminkan pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan.

Dalam konteks klinis, validitas isi mengacu pada tingkat kesesuaian antara butir tes dan isi gejala tertentu. Untuk memastikan validitas tes, perlu dilakukan analisis mendalam tentang apakah butir tes dapat sepenuhnya mencerminkan keragaman gejala.

Pengukuran validitas isi yang banyak digunakan diusulkan oleh C.H. Lawshe, yang merupakan ukuran kesepakatan di antara para pengulas tentang pentingnya butir tes tertentu.

Dalam sebuah artikel tahun 1975, Lawshe mengusulkan agar setiap ahli materi pelajaran menjawab untuk setiap butir tes apakah keterampilan atau pengetahuan tersebut "penting" atau "berguna tetapi tidak penting" untuk kinerja pekerjaan. , atau 'tidak perlu'?" Menurut Lawshe, jika lebih dari separuh pengulas menganggap suatu butir perlu, maka butir tersebut setidaknya memiliki beberapa validitas konten.

Berdasarkan asumsi ini, Lawshe mengembangkan rumus yang disebut rasio validitas konten (CVR) untuk mengukur validitas konten.

Rumusnya adalah sebagai berikut: CVR = (ne - N/2) / (N/2) , di mana CVR adalah rasio validitas konten dan ne adalah jumlah pakar yang menyatakan "perlu", N adalah jumlah total pakar. Rumus tersebut mengambil nilai antara +1 dan -1; nilai positif berarti setidaknya separuh pakar percaya bahwa butir tersebut perlu.

Namun, proses perhitungan dan hasil tidak statis, terutama ketika jumlah pakar evaluasi berubah, beberapa fenomena matematika yang tidak terduga dapat terjadi. Misalnya, dalam kunci tabel nilai yang disediakan oleh Lawshe, situasinya menjadi rumit ketika jumlah pakar adalah 8, yang telah menarik perhatian para sarjana berikutnya.

Beberapa peneliti telah mencoba untuk memperbaiki model ini dan menemukan bahwa tabel Lawshe dan Schipper salah diberi label sebagai uji satu sisi, padahal sebenarnya sesuai dengan perkiraan normal untuk uji dua sisi.

Seperti yang ditunjukkan Wilson, Pan, dan Schumsky dkk. dalam penelitian mereka, tabel nilai kritis rasio validitas isi yang dihitung ulang dapat lebih mencerminkan validitas pengukuran dan memberikan nilai kritis pada tingkat signifikansi yang berbeda. . Revisi ini tidak hanya membuat penilaian validitas isi lebih tepat, tetapi juga memungkinkan peneliti masa depan untuk merancang pengujian berdasarkan data yang lebih solid.

Saat kita mencoba untuk terus meningkatkan validitas isi dalam praktik, penting untuk memahami makna di balik setiap item pengujian. Khususnya dalam bidang psikologi dan bidang terkait lainnya, pengujian yang efektif tidak akan terbatas pada validitas yang tampak dangkal, tetapi akan memastikan bahwa semua ciri psikologis terwakili sepenuhnya.

Validitas isi bukan hanya standar pengujian, tetapi juga tentang cara memahami dan mengukur fenomena psikologis yang kita pelajari dengan benar. Apakah prinsip-prinsip validitas isi dapat diterapkan dengan tepat dalam situasi yang berbeda akan menjadi masalah yang layak untuk dieksplorasi secara mendalam dalam psikometrik di masa mendatang.

Trending Knowledge

Mitos Perhitungan Validitas Konten: Mengapa Rumus Lawshe Begitu Penting dan Menarik?
<header> </header> Dalam psikometrik, validitas isi adalah penilaian sejauh mana alat ukur secara memadai mewakili semua aspek suatu konstruk. Misalnya, jika skala depresi hanya menilai aspek emosion
Kekuatan Penilaian Pakar: Mengapa Validitas Konten Sangat Penting untuk Pengujian Psikologis?
Dalam psikometrika, validitas isi (juga dikenal sebagai validitas logistik) mengacu pada sejauh mana alat ukur dapat mewakili semua aspek dari suatu konstruk tertentu. Misalnya, jika alat penilaian de
Dari Permukaan ke Substansi: Menghadapi Perbedaan Mengejutkan Antara Validitas dan Validitas Isi, Tahukah Anda?
Dalam psikometrika, "validitas isi" (content validate), atau validitas logis, merujuk pada sejauh mana alat ukur dapat mencakup semua aspek dari suatu konstruk tertentu. Misalnya, skala depresi yang h

Responses