Pada awal kehidupan kita, susunan organ yang simetris merupakan landasan operasi fisiologis normal. Namun, ketika hal ini menyimpang, terjadilah cacat bawaan langka yang disebut Heterotaxy atau situs ambiguus. Menurut definisinya, situs ambiguus adalah penyakit unik yang memengaruhi posisi organ dalam di rongga dada dan perut, yang menyebabkan susunan organ yang tidak normal. Cacat tersebut sering kali menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan menantang pemahaman komunitas medis tentang perkembangan organ.
Gejala Heterotaxy tidak terbatas pada kelainan pada susunan organ dalam, tetapi juga melibatkan struktur morfologi jantung, perkembangan pembuluh darah, dan sistem lain yang berhubungan langsung dengan penunjang kehidupan.
Heterotaxy berbeda dengan "situs inversus", yang merupakan inversi bayangan cermin organ dalam, sedangkan situs ambiguus melibatkan kelainan struktural pada banyak organ. Faktanya, insidensi situs ambiguus adalah sekitar 1 hingga 10 per 100.000 kelahiran dan dikaitkan dengan sekitar 3% penyakit jantung bawaan. Dan yang lebih membingungkan lagi, heterotaksis sisi kanan sering kali lebih mudah didiagnosis daripada heterotaksis sisi kiri, yang semakin menambah kebingungan tentang heterotaksis.
Gejala Heterotaksi beragam, dan paparan dapat memengaruhi tidak hanya jantung, tetapi juga fungsi hati dan saluran pencernaan. Karena cacat pada sistem peredaran darah, pasien sering kali menderita memar, kurang nafsu makan, dan sesak napas. Kelainan jantung, seperti aritmia atau murmur jantung, sering kali mengindikasikan kemungkinan penyakit jantung.
Sebagian besar pasien Heterotaksi mengalami kehilangan arah kiri-kanan dan simetri organ-organ mereka, yang secara klinis membuat mereka dianggap termasuk dalam sindrom heterotaksis.
Salah satu kelainan jantung yang paling umum adalah kelainan atrium, yang selanjutnya dibagi menjadi kelainan atrium kiri dan kelainan atrium kanan. Perkembangan kondisi ini memengaruhi geometri jantung, menyebabkan cacat pada curah jantung dan pengangkutan oksigen, yang mengakibatkan memar dan kemungkinan gangguan pernapasan.
Terbentuknya Heterotaxy berkaitan erat dengan faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mutasi genetik pada jalur TGF-beta dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada urutan organ kiri dan kanan, terutama pada individu dengan riwayat malformasi yang sama dalam keluarga. Penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu selama kehamilan juga terbukti meningkatkan risiko. Selain itu, silia (silia) memainkan peran penting dalam pembentukan simetri kiri-kanan, yang juga memberikan ide-ide baru untuk penelitian lebih lanjut.
Diagnosis Heterotaxy biasanya memerlukan pengamatan simetri dan posisi jantung melalui USG dan elektrokardiografi elektronik. Untuk pemeriksaan nonjantung, dokter dapat menggunakan pemeriksaan pencitraan untuk melihat apakah saluran pencernaan dan hati berfungsi normal. Kompleksitas gejala ini membuat deteksi dini dan diagnosis standar menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan saat ini.
Manifestasi klinis yang berbeda memerlukan pengobatan yang ditargetkan. Misalnya, pasien dengan malrotasi usus sering kali memerlukan pembedahan untuk menyelaraskan kembali usus. Pada saat yang sama, pasien ini memerlukan pemantauan kesehatan secara teratur karena risiko infeksi yang disebabkan oleh tidak adanya limpa yang berfungsi. Selain itu, gejala jantung mungkin memerlukan kombinasi pengobatan, seperti prosedur Fontan untuk meningkatkan aliran darah ke sirkulasi paru-paru.
Penelitian menunjukkan bahwa penelitian tentang Heterotaxy telah berlangsung sejak 1973 dan telah mengungkap berbagai fitur klinis yang terkait dengan kelainan jantung dan non-jantung. Seiring dengan peningkatan kemampuan pengujian genetik dan pemahaman tentang kelainan langka ini secara bertahap semakin mendalam, prediksi dan pilihan pengobatan yang lebih efektif dapat diberikan untuk pasien Heterotaxy di masa mendatang.
Dari mekanisme fisiologis yang diketahui hingga hal-hal yang belum diketahui yang menunggu untuk ditemukan, bagaimana misteri kehidupan yang tercakup dalam Heterotaxy akan memengaruhi pemahaman fisiologis dan arah penelitian medis kita di masa mendatang?