Dalam proses industri, dengan meningkatnya permintaan penukar kalor efisiensi tinggi, penukar kalor pelat bantal, sebagai teknologi yang sedang berkembang, secara bertahap menarik perhatian yang luas. Pelat bantal terbuat dari dua lembar logam tipis yang dilas bersama-sama. Ketika lembar-lembar ini digelembungkan, mereka membentuk permukaan bergelombang unik yang memungkinkannya beroperasi secara efektif dalam berbagai kondisi ekstrem.
Panel bantal diproduksi menggunakan proses penggelembungan di mana dua lembar logam tipis dilas titik di seluruh permukaan menggunakan teknik pengelasan laser atau resistansi dan tepinya disegel menggunakan las jahitan. Akhirnya, celah internal diisi dengan cairan bertekanan tinggi, yang menyebabkan deformasi plastik pada pelat logam, sehingga membentuk bentuk bergelombang yang menjadi ciri khasnya.
Proses penggelembungan ini memberikan panel berbentuk bantal stabilitas dan fleksibilitas struktural yang sangat baik, yang memungkinkannya beroperasi pada tekanan yang melebihi 100 MPa dan suhu hingga 800°C.
Ada dua jenis utama papan bantal: cembung tunggal dan cembung ganda. Permukaan cembung tunggal biasanya membentuk dinding ganda bejana berjaket, sedangkan permukaan cembung ganda dapat dirakit menjadi serangkaian penukar kalor. Desain yang berbeda ini memungkinkan pelat bantal digunakan secara fleksibel di berbagai bidang industri.
Rentang aplikasi pelat bantal cukup luas, termasuk tetapi tidak terbatas pada kebutuhan perpindahan kalor cair-cair dan gas-cair, terutama dalam industri pembuatan kertas, farmasi, dan pengolahan makanan.
Banyak pendingin berlapis elektro menggunakan pelat berbentuk bantal yang direndam langsung dalam cairan, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi energi dan stabilitas operasional.
Meskipun teknologi pelat bantal memiliki banyak keunggulan, pengetahuan tentang kinerja hidrolik termal dan pengalaman desainnya masih relatif terbatas. Baru-baru ini, penelitian tentang analisis geometri, aliran fluida, dan konduksi panas terus meningkatkan kinerjanya dalam operasi aktual.
Saat ini, para peneliti sedang mengembangkan perangkat lunak komersial untuk mengatasi hambatan pengetahuan saat ini untuk desain pelat bantal.
Bentuk bergelombang dari saluran internal pelat bantal meningkatkan pencampuran fluida, sehingga meningkatkan laju perpindahan panas. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan kehilangan tekanan. Oleh karena itu, analisis terperinci tentang aliran fluida dan perpindahan panas adalah kunci untuk merancang penukar panas yang efisien.
KesimpulanDengan pertumbuhan permintaan industri yang berkelanjutan, pelat bantal, sebagai teknologi pertukaran panas yang sedang berkembang, menunjukkan potensi pengembangan yang besar. Penelitian dan inovasi berkelanjutan dari para peneliti ilmiah akan semakin mendorong penerapannya di berbagai industri. Namun, masih harus dilihat apakah teknologi ini dapat diproduksi secara massal dan dipopulerkan dalam aplikasi industri yang lebih luas di masa mendatang.