Studi tentang saudara kembar dianggap sebagai alat utama dalam mempelajari pengaruh genetika dan lingkungan terhadap perilaku manusia. Dengan membandingkan kesamaan antara saudara kembar identik (monozigot, MZ) dan saudara kembar fraternal (dizigot, DZ), para peneliti berharap dapat mengungkap peran faktor genetik dan lingkungan dalam perkembangan berbagai sifat atau penyakit.
Dalam studi ini, sifat yang muncul hanya pada satu saudara kembar memberikan wawasan penting tentang pengaruh faktor lingkungan.
Kembar identik memiliki susunan genetik yang hampir identik, yang berarti banyak perbedaan mereka kemungkinan besar disebabkan oleh pengalaman hidup. Misalnya, salah satu saudara kembar mungkin mengalami kecelakaan atau cacat lahir yang menyebabkan perubahan psikologis atau fisik yang tidak memengaruhi saudara kembar lainnya. Sebaliknya, saudara kembar fraternal hanya berbagi sekitar 50 persen gen mereka dan memiliki hubungan yang sama dengan saudara kandung lainnya.
Studi tentang saudara kembar memiliki sejarah yang panjang. Bahkan di zaman kuno, dokter Yunani Hippocrates mencoba menghubungkan penyakit yang berbeda pada anak kembar dengan lingkungan hidup mereka yang berbeda. Raja Gustav III dari Swedia adalah raja pertama yang menggunakan anak kembar untuk penelitian medis. Ia merancang sebuah penelitian di mana sepasang anak kembar minum kopi dan teh sesuai instruksinya, dalam upaya untuk membuktikan efek minuman ini pada kesehatan. .
Eksperimen yang dirancang oleh Gustav III masih dianggap sebagai salah satu asal mula penelitian anak kembar.
Seiring berjalannya waktu, penelitian anak kembar secara bertahap memasuki arus utama ilmiah, dan banyak psikolog dan ahli genetika mulai menggunakan metode ini untuk mengeksplorasi berbagai topik seperti kepribadian, kecerdasan, dan penyakit mental.
Penelitian anak kembar modern menggunakan pemodelan komputasional untuk menilai pengaruh genetika dan lingkungan pada berbagai sifat secara lebih tepat daripada metode observasional tradisional. Misalnya, para peneliti kini dapat menggunakan pemodelan persamaan struktural (SEM) untuk menganalisis bagaimana gen dan faktor lingkungan berinteraksi pada anak kembar.
Menurut penelitian ini, semua sifat dipengaruhi oleh perbedaan genetik, dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda.
Banyak penelitian tentang anak kembar yang terkenal, seperti Studi Keluarga Kembar Minnesota dan Studi Kembar NASA, telah mengungkap persamaan dan perbedaan antara anak kembar dalam banyak hal. Penelitian ini menunjukkan bahwa, misalnya, dalam hal kesehatan mental, sifat kepribadian, dan kesehatan fisik, pengaruh genetik anak kembar signifikan, tetapi pengaruh lingkungan tidak dapat diabaikan.
Lingkungan pertumbuhan anak kembar yang identik menjadi dasar penelitian. Mereka memiliki pola asuh yang sama dengan orang tua, latar belakang budaya keluarga, dan status sosial ekonomi yang sama. Namun, beberapa faktor lingkungan yang unik mungkin hanya memengaruhi salah satu dari si kembar. Misalnya, salah satu si kembar mungkin mengalami trauma di masa kanak-kanak yang berdampak besar pada emosi dan perilaku mereka, sementara si kembar lainnya tidak mengalami dampak yang sama.
Pengaruh faktor lingkungan yang tidak sama ini memberikan perspektif yang unik untuk memahami perilaku manusia yang kompleks.
Studi tentang si kembar juga dapat mengungkap peran jenis kelamin dalam interaksi antara gen dan lingkungan. Gen tertentu mungkin berfungsi secara berbeda pada pria dan wanita, yang penting untuk memahami proses biologis di balik perbedaan jenis kelamin. Interaksi antara gen dan lingkungan berarti bahwa gen berperilaku berbeda dalam kondisi kehidupan yang berbeda.
Dengan kemajuan dalam genomik, para peneliti kini dapat menggunakan data genetik yang lebih tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang terungkap dalam studi tentang si kembar. Hal ini tidak hanya akan membantu kita lebih memahami bagaimana gen dan lingkungan bekerja sama untuk membentuk perilaku manusia, tetapi juga dapat mengarah pada perawatan dan intervensi baru.
Jadi, dapatkah hasil penelitian tersebut membantu kita lebih memahami perbedaan antara diri kita dan orang lain serta cara membuat perubahan dalam hidup kita?