Rahasia Performa Seksual Pria: Tahukah Anda Apa Itu Disfungsi Ereksi?

Disfungsi ereksi (DE), yang juga dikenal sebagai impotensi, adalah disfungsi seksual yang terus-menerus atau berulang pada pria yang menyebabkan mereka tidak dapat mencapai ereksi secara normal, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual mereka. Selain menjadi masalah seksual yang paling umum di antara pria, DE juga dapat menyebabkan tekanan psikologis karena dampaknya pada citra diri dan hubungan seksual.

Dilaporkan bahwa sekitar 75% pria dengan disfungsi ereksi tidak menerima pengobatan.

Faktor-faktor yang menyebabkan disfungsi ereksi dapat dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk faktor vaskular, faktor saraf, masalah penis lokal, ketidakseimbangan hormon, dan efek samping obat-obatan. Di antaranya, bertambahnya usia, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi telah terbukti menjadi prediktor penting disfungsi ereksi.

Gejala dan tanda disfungsi ereksi

Ciri utama disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang terus-menerus atau berulang untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang memadai, yang harus berlangsung setidaknya selama tiga bulan untuk dapat didiagnosis sebagai DE. Banyak pria memilih untuk tidak mencari pertolongan karena malu, tetapi hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional pasangannya.

Penyebab Disfungsi Ereksi

Penyebab ini mungkin bersifat fisiologis, seperti:

  • Diet tinggi lemak jenuh dikaitkan dengan penyakit jantung dan memengaruhi risiko DE.
  • Kemungkinan efek samping dari berbagai obat, termasuk antidepresan dan obat tekanan darah.
  • Gangguan neurologis, seperti neuropati diabetik, dapat menyebabkan DE.

Kesimpulannya adalah bahwa penuaan berinteraksi dengan banyak masalah kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes, yang mungkin terkait dengan disfungsi ereksi.

Selain faktor fisiologis, faktor psikologis juga menjadi kunci disfungsi ereksi, termasuk kecemasan kinerja, depresi, dan stres. Sekitar 10% kasus disfungsi ereksi terkait dengan faktor psikologis.

Diagnosis disfungsi ereksi

Diagnosis DE biasanya didasarkan pada riwayat medis dan gejala. Dokter Anda mungkin melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menyingkirkan penyebab yang lebih serius, seperti testosteron rendah atau tumor hipofisis. Dalam banyak kasus, pengujian fungsi ereksi nokturnal penis merupakan metode yang penting. Ereksi nokturnal yang memadai umumnya menunjukkan bahwa struktur tubuh normal, yang mungkin merupakan indikator yang baik untuk menyingkirkan penyebab psikologis DE.

Pengobatan disfungsi ereksi

Pengobatan untuk disfungsi ereksi difokuskan pada penyebab yang mendasarinya. Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok dan mengonsumsi makanan sehat, juga dapat membantu memperbaiki kondisi Anda. Secara umum, pengobatan oral dan alat ereksi vakum merupakan pilihan pengobatan lini pertama, dan bila pengobatan tidak berhasil, dokter Anda mungkin mempertimbangkan pengobatan lain seperti pengobatan suntik atau implan penis.

Saat ini, obat yang paling umum digunakan adalah inhibitor PDE5, seperti Cialis, yang meningkatkan aliran darah di penis dengan melebarkan pembuluh darah.

Selain itu, pengobatan seperti terapi gelombang kejut dan terapi penggantian hormon juga digunakan dalam beberapa kasus. Perlu diperhatikan bahwa berbagai terapi alternatif tidak direkomendasikan oleh FDA, dan efektivitas banyak "afrodisiak herbal" belum diverifikasi oleh uji klinis.

Pada akhirnya, penanganan disfungsi ereksi melibatkan lebih dari sekadar pengobatan atau pilihan pembedahan; konseling psikologis juga harus dipertimbangkan, yang dapat mengurangi disfungsi seksual yang disebabkan oleh kecemasan performa atau masalah psikologis lainnya. Kombinasi perubahan gaya hidup, bersama dengan perawatan profesional jika diperlukan, dapat secara efektif mengelola dan bahkan mengatasi disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi bukan hanya masalah fisiologis, tetapi juga kondisi kompleks yang memengaruhi emosi; menghadapi tantangan ini, bagaimana Anda memandang kesehatan mental Anda sendiri atau pasangan Anda?

Trending Knowledge

Mengapa 75% pasien dengan disfungsi ereksi memilih untuk tidak mencari pengobatan? Ungkap faktor psikologisnya!
Disfungsi ereksi (DE) merupakan disfungsi seksual pria yang umum. Meskipun sebagian besar kasus dapat dikaitkan dengan faktor fisiologis, pengaruh faktor psikologis sering kali diabaikan. Statistik me
Hubungan antara penuaan dan DE: Bagaimana usia memengaruhi kesehatan seksual pria?
Seiring bertambahnya usia, pria menghadapi tantangan yang semakin besar dalam kesehatan seksual mereka, di antaranya disfungsi ereksi (DE) yang tidak diragukan lagi merupakan masalah yang paling umum
Tahukah Anda hubungan mengejutkan antara penyakit kardiovaskular dan disfungsi ereksi?
Seiring bertambahnya usia, masalah fungsi seksual pria pun mulai menjadi perhatian, salah satunya disfungsi ereksi (DE) yang tidak diragukan lagi menjadi salah satu disfungsi seksual yang paling umum.

Responses