Di antara semua kelainan pankreas bawaan, agenesis pankreas dorsal merupakan kondisi yang sangat langka yang ditandai dengan tidak adanya ekor dan badan pankreas serta tidak adanya duktus Santorini. Meskipun berbagai manifestasi klinis potensialnya, sebagian besar pasien tidak mengalami gejala yang jelas, sehingga diagnosis tidak adanya pankreas dorsal menjadi sangat sulit. Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit ini secara bertahap mendapat perhatian dari komunitas akademis, tetapi akar penyebabnya masih belum jelas, yang membuat orang semakin penasaran tentangnya.
Manifestasi klinis tidak adanya pankreas dorsal terutama meliputi nyeri perut yang tidak spesifik, yang sering kali membuat diagnosis dini menjadi sulit.
Sebagian besar pasien dengan kehilangan pankreas dorsal tidak menunjukkan gejala yang jelas, terutama karena cadangan fungsional pankreas. Namun, beberapa pasien telah melaporkan gejala seperti nyeri perut, penurunan berat badan, dan penyakit kuning. Lokasi nyeri perut terkonsentrasi di perut bagian atas dan lebih jelas setelah makan, yang mungkin terkait dengan pankreatitis atau neuropati otonom diabetik. Gejala-gejala yang tidak spesifik ini membuat dokter kesulitan untuk membuat diagnosis.
Dengan kemajuan teknologi medis, metode diagnostik untuk tidak adanya pankreas dorsal telah meningkat secara bertahap. Teknik pencitraan modern, termasuk kolangiopankreatografi retrograd endoskopik (ERCP), kolangiopankreatografi resonansi magnetik (MRCP), dan tomografi terkomputasi (CT), dapat digunakan dalam kombinasi untuk membuat diagnosis yang akurat.
Kemungkinan penyebab tidak adanya pankreas dorsalERCP, sebagai standar emas untuk diagnosis, secara efektif dapat menunjukkan ada atau tidaknya duktus pankreas, sehingga membantu memastikan apakah pasien mengalami tidak adanya pankreas dorsal.
Meskipun belum ada penyebab pasti, beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hal itu mungkin terkait dengan regulasi genetik perkembangan pankreas. Menurut penelitian, perkembangan pankreas bergantung pada interaksi beberapa faktor transkripsi, seperti Pax4 dan Pax6.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak adanya pankreas dorsal dikaitkan dengan berbagai penyakit pankreas lainnya, termasuk pankreatitis, diabetes, dan berbagai jenis tumor pankreas (seperti tumor pseudopapiler padat dan adenokarsinoma). Karena tidak adanya badan dan ekor pankreas, sel-sel beta yang terlibat dalam produksi insulin terpengaruh, yang juga menjelaskan mengapa banyak pasien juga mengalami gejala diabetes.
Sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 1911, tidak adanya pankreas dorsal telah menjadi topik perhatian medis, dengan hanya sekitar 100 kasus yang dikonfirmasi hingga saat ini.
Karena sebagian besar pasien dengan tidak adanya pankreas dorsal tidak menunjukkan gejala pada saat diagnosis, tidak diperlukan perawatan medis khusus. Untuk gejala yang menyertai, dokter biasanya menyarankan pasien untuk menggunakan kapsul enzim pankreas dan insulin eksogen untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Untuk pasien dengan insufisiensi pankreas eksokrin, suplementasi enzim pankreas oral dapat secara efektif memperbaiki gejala mereka.
Saat ini, dalam studi tentang tidak adanya pankreas dorsal, para ilmuwan mulai mengeksplorasi latar belakang genetik dan proses perkembangannya untuk menemukan lebih banyak jawaban atas penyakit langka ini. Hal ini mungkin sangat penting untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme dan potensi pengobatannya.
Saat mengeksplorasi penyakit langka tidak adanya pankreas dorsal, kita mungkin harus memikirkan berapa banyak penyakit lain yang tidak diketahui dalam dunia kedokteran, yang menunggu orang untuk mengungkap misterinya?