Ketika berbicara tentang batu bara, hal pertama yang terlintas di pikiran kita mungkin adalah kapasitas pembakaran dan nilai pasarnya. Namun, selama proses pengolahan batu bara, rahasia yang tersembunyi di dalam batu bara ROM (Run-of-Mine Coal) sering kali tidak diketahui. Batu bara ROM merupakan bahan mentah yang ditambang dari tambang, termasuk batu bara, bebatuan, puing, mineral, dan polutan. Komponen-komponen ini berdampak langsung pada kualitas, biaya transportasi, dan nilai pasar batu bara.
Batu bara ROM memiliki berbagai komposisi dan kualitasnya sangat bervariasi. Batu bara ini mengandung kontaminan seperti suku cadang mesin, bahan habis pakai, dan residu bijih lainnya. Keberadaan polutan ini tidak hanya meningkatkan kadar abu dalam batu bara, tetapi juga harus ditangani selama proses pengolahan batu bara berikutnya.
Proses pembersihan dan klasifikasi batu bara ROM sangat penting untuk mengurangi kadar abu. Hal ini akan secara langsung memengaruhi nilai pasar batu bara dan biaya transportasi.
Penyimpanan dan penanganan merupakan aspek penting dari persiapan batu bara. Pemrosesan batu bara melibatkan beberapa tahap penyimpanan dan pengangkutan, sering kali di dalam pabrik pemrosesan batu bara. Tempat penyimpanan menyediakan kapasitas megawatt untuk memastikan pengoperasian peralatan pembersih yang stabil. Tumpukan penyimpanan ini biasanya terdiri dari peralatan mekanis yang menumpuk batu bara menjadi bentuk yang diinginkan.
Peningkatan tinggi dan lebar tumpukan batu bara tidak hanya meningkatkan efisiensi penyimpanan, tetapi juga meningkatkan risiko pembakaran spontan, yang merupakan tantangan untuk penyimpanan batu bara.
Pengambilan sampel batu bara merupakan bagian penting untuk memastikan efisiensi produksi dan pasar. Melalui pengambilan sampel secara teratur, kualitas dan kadar air batu bara dapat dilacak secara efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap standar pasar. Peralatan pengambilan sampel, seperti 'cross-cut samplers', banyak digunakan untuk memantau kualitas batu bara, dan hasil pengujian dari laboratorium independen menjadi dasar perdagangan.
Proses pencucian batu bara melibatkan berbagai teknik pemisahan fisik. Karakteristik pencucian batu bara memengaruhi pemrosesan selanjutnya dan penerimaan pasar. Data pembebasan yang diperoleh dari "analisis tenggelam dan mengapung" dapat membantu menentukan cara memisahkan batu bara dari kotoran secara efektif.
Efisiensi pencucian batu bara bergantung pada pemanfaatan berbagai metode, seperti pemisahan media berat dan teknologi flotasi, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Penghancuran adalah proses pengurangan ukuran keseluruhan batu bara ROM, sehingga lebih mudah ditangani di pabrik persiapan batu bara. Penyaringan adalah proses pengelompokan batu bara menurut ukuran partikel, suatu proses yang menghasilkan gumpalan batu bara dengan kualitas yang berbeda.
Teknologi pemisahan media padat bergantung pada kepadatan yang berbeda untuk memisahkan batu bara berkualitas tinggi dan bahan limbah. Dalam tren masa depan, pemulihan dan pemrosesan batu bara halus juga akan berdampak pada lingkungan, yang merupakan aspek lain dari pemulihan sumber daya.
Menghilangkan kelembapan dari produk batu bara untuk mengurangi beratnya merupakan bagian integral dari proses transportasi dan penyimpanan. Penggunaan peralatan selama proses dehidrasi, seperti pemisah silinder dan sabuk penyaring, dapat mengelola sumber daya air secara efektif dan mengurangi kerusakan lingkungan.
Di pabrik persiapan batu bara saat ini, penggunaan sistem kontrol dan instrumen otomatis sangat penting. Dengan mengukur aliran, abu, kelembapan, dll., informasi ini dapat secara efektif membantu operasi dan meningkatkan efisiensi produksi.
Singkatnya, meskipun proses pengolahan batubara ROM tampaknya tidak mudah diperhatikan dalam perdagangan, berbagai komponen dan proses yang rumit sangat memengaruhi nilai pasar dan biaya transportasi batubara. Seiring meningkatnya kesadaran lingkungan, haruskah kita memikirkan kembali penggunaan batubara dan dampak keseluruhannya?