Dalam dunia biologi molekuler, peran molekul gula sering kali diremehkan. Kebanyakan orang hanya memandang gula dalam makanan mereka sebagai sumber energi atau pemanis. Namun, ketika kita menyelidiki lebih dalam mekanisme sel, kita menemukan bahwa bahan penyusun gula, glikana, memainkan peran yang sangat penting. Molekul-molekul ini, yang terdiri dari beberapa unit gula, tidak hanya memengaruhi struktur dan fungsi sel, tetapi juga memainkan peran yang sangat penting dalam banyak proses biologis.
Glikana adalah polimer yang terdiri dari monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik, biasanya terdiri dari rantai gula yang terhubung dengan O atau N.
Glikana memiliki struktur yang beragam, termasuk homo- dan hetero-oligosakarida, dan bahkan struktur linier atau bercabang. Glikana biasanya terletak di permukaan sel, berinteraksi dengan lingkungan ekstraseluler dan sel-sel lainnya. Jenis glikana yang paling umum dibagi menjadi dua kategori: glikana terkait-N dan glikana terkait-O. Setiap jenis memainkan peran yang berbeda dalam fungsi fisiologis sel, terutama dalam pelipatan protein, pensinyalan sel, dan respons imun.
Gula terkait-N terbentuk dengan mengikat atom nitrogen dari asam amino asparagin. Proses ini terjadi di retikulum endoplasma. Struktur inti Glikana terdiri dari 14 monosakarida, termasuk 3 glukosa, 9 manosa, dan 2 N-asetil glukosamin.
Gula terkait-N tidak hanya memainkan peran penting dalam pelipatan protein yang benar, tetapi juga penting untuk pensinyalan sel dan fungsi sistem imun.
Setelah gula berikatan N melekat pada rantai peptida yang baru terbentuk, struktur tersebut biasanya mengalami serangkaian reaksi pemrosesan yang melibatkan penghilangan beberapa unit gula, terutama glukosa. Modifikasi dan ekspresi gula ini sangat penting dalam berfungsinya sel dengan baik, terutama dalam mengatur respons imun sel. Misalnya, Glikana abnormal yang diekspresikan pada permukaan sel tumor dikenali oleh sel pembunuh alami, yang menunjukkan bahwa sel tersebut mungkin bersifat kanker.
Gula yang terikat O bertindak seperti bendera pada permukaan sistem imun, yang memungkinkan sel imun memasuki jaringan yang tepat untuk merespons infeksi.
Dibandingkan dengan gula yang terikat N, urutan gula yang terikat O lebih acak, yang membuatnya lebih fungsional dan beragam dalam sel. Gula yang terikat O juga terkandung dalam sejumlah besar musin, yang penting untuk pembentukan mikrobiota usus dan pemeliharaan flora mikroba usus normal.
Molekul karbohidrat penting lainnya adalah glikosaminoglikan (GAG), kelas polimer khusus yang umumnya terdiri dari ikatan gula amino dan asam urat yang bergantian. GAG, seperti heparin dan kondroitin, terutama ditemukan dalam matriks ekstraseluler, tempat mereka berkontribusi pada dukungan struktural dan interaksi antarsel. Molekul-molekul gula ini juga memainkan peran penting dalam proses transduksi sinyal sel.
Meskipun semakin diakui pentingnya glikan dalam fungsi seluler, glikan sering kali diabaikan dalam penelitian sebelumnya. Banyak peneliti yang mengembangkan glikosains, bidang yang berfokus pada struktur dan fungsi glikan, yang diharapkan dapat membawa terobosan dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran, pembangkitan energi, dan ilmu material.
Pengembangan glikosains tidak hanya akan mengungkap hukum dasar kehidupan, tetapi juga berpotensi merevolusi pemahaman dan pengobatan penyakit kita.
Dalam studi glikan, kita telah melihat inovasi dalam teknologi seperti analisis massa resolusi tinggi dan kromatografi cair kinerja tinggi, yang memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi struktur dan sifat gula dengan lebih akurat. Sejak 2012, banyak negara mulai memperhatikan glikosains dan memperluas penerapannya dalam penelitian.
Jadi, wawasan tak terduga apa yang dapat diberikan Glikans kepada kita dalam hal memahami kompleksitas sel?