Pohon baobab Afrika (nama ilmiah: Adansonia digitata) adalah salah satu spesies pohon yang paling umum di Afrika, asli dari beberapa bagian benua Afrika dan Jazirah Arab bagian selatan. Tanaman seperti jembatan yang berumur panjang ini dapat hidup lebih dari 2.000 tahun dan telah menjadi ekosistem penting di sabana kering. Dalam beberapa penelitian doktoral, para ilmuwan menggunakan penanggalan radiokarbon untuk memastikan bahwa beberapa pohon baobab berusia lebih dari 2.450 tahun, menjadikannya sebagai angiosperma tertua yang diketahui.
Pohon baobab dikenal karena penampilannya yang mencolok dan buahnya yang unik. Pohon ini memiliki batang lebar yang menyerupai ember gemuk dan dapat menyimpan air dalam jumlah besar, suatu sifat yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang gersang.
Tinggi pohon ini biasanya antara 5 dan 25 meter, dan diameter batangnya dapat mencapai 10 hingga 14 meter, dengan ciri-ciri beberapa batang yang menyatu menjadi satu. Kulit pohon baobab berwarna abu-abu halus, dan cabang-cabang pada batang utamanya sangat besar. Pohon ini akan menggugurkan daunnya selama musim kemarau dan tetap tidak berdaun dalam waktu lama untuk menyimpan air. Buahnya bulat dan memiliki cangkang tebal, dan daun dewasa biasanya majemuk menjari.
Pohon baobab dapat menyimpan air selama musim kemarau, dan struktur internalnya yang seperti spons memungkinkan air menembus jauh ke dalam pohon. Properti ini memungkinkan mereka untuk menggunakan air hujan secara efisien, hidup dari air yang tersimpan selama kekeringan. Penelitian menunjukkan bahwa pohon baobab besar dapat menyimpan hingga 136.400 liter air.
Pohon baobab menggugurkan daunnya selama musim kemarau untuk mengurangi kehilangan air dan menggunakan air yang tersimpan untuk bertahan hidup selama musim kemarau.
Umur pohon baobab dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti curah hujan dan tingkat air. Sulit untuk menentukan status pertumbuhan lingkaran pertumbuhan pohon ek secara akurat, dan penanggalan radiokarbon menyediakan cara yang lebih andal untuk memastikan usia. Baobab tidak hanya bertahan hidup saat ini karena laju pertumbuhan dan kemampuannya menyimpan air, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menumbuhkan batang baru secara teratur.
Pohon baobab tumbuh terutama di sabana dan menjadi sumber makanan bagi banyak hewan. Ekosistem pohon-pohon ini mendukung berbagai hewan, terutama yang lebih besar seperti gajah dan monyet. Buahnya dimakan oleh banyak spesies hewan dan disebarkan melalui biji yang dibawa oleh gajah, sehingga memungkinkan pohon baobab untuk membangun populasi baru di seluruh Afrika.
Berkat struktur dan peran ekologisnya yang unik, pohon baobab memiliki posisi yang tak tergantikan dan penting di sabana.
Pohon baobab tidak hanya merupakan bagian inti dari lingkungan ekologis, tetapi juga simbol penting budaya Afrika. Penduduk setempat menggunakan buah baobab untuk menghasilkan makanan dan menganggapnya sebagai sumber air dan tanaman obat yang penting. Serat dari kulit kayu juga digunakan untuk membuat pakaian, sedangkan daun dan buahnya sering dimasukkan dalam makanan tradisional.
Meskipun memiliki peran penting dalam ekosistem lokal, pohon baobab sayangnya telah mengalami penurunan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir karena kombinasi berbagai faktor termasuk perubahan iklim, perdagangan rempah-rempah, dan aktivitas pertambangan. Meskipun kesadaran global akan konservasi baobab terus meningkat, masih banyak tuntutan yang perlu dipenuhi.
Keunikan pohon baobab telah menarik banyak peneliti untuk memperdalam pemahaman mereka tentangnya, dan masa hidup serta gaya bertahan hidupnya telah memicu pemikiran berkelanjutan tentang kehidupan. Dapatkah pohon yang modern dan misterius seperti itu terus tumbuh subur di lingkungan yang semakin memburuk?