Dengan berkembangnya budaya hewan peliharaan, kura-kura bertelinga merah (Trachemys scripta elegans) telah menjadi salah satu hewan peliharaan paling populer di dunia. Kura-kura semi-akuatik ini selalu disukai oleh keluarga di mana-mana dengan bercak telinga merahnya yang unik dan cara sederhana untuk memeliharanya. Namun, popularitas mereka menyembunyikan banyak cerita yang tak terungkap dan tantangan ekologis.
Kura-kura bertelinga merah berasal dari perairan Amerika Serikat bagian Barat Tengah dan Meksiko utara, biasanya menghuni air yang tenang dan hangat seperti danau, kolam, dan rawa. Karapas mereka dapat tumbuh hingga 40 sentimeter dan umur rata-rata mereka sekitar 20 hingga 30 tahun. Karakteristik fisik mereka yang khusus menjadikan mereka hewan peliharaan yang ideal bagi keluarga.
Kura-kura bertelinga merah dinamai berdasarkan kemampuannya untuk "menyelinap" ke dalam air dengan cepat, sehingga memungkinkan penjaga untuk dengan mudah mengamati kebiasaan hidup mereka.
Kura-kura telinga merah merupakan pilihan ideal bagi pemilik pemula karena beberapa alasan:
Pada tahun 2015, kura-kura telinga merah menjadi reptil yang paling banyak diperdagangkan di dunia, yang merupakan hal penting tetapi juga membawa tantangan ekologi. Karena spesies ini sering kali berakar di lingkungan baru setelah dilepaskan atau melarikan diri, sehingga menimbulkan masalah infestasi di ekosistem lokal.
Kucing bertelinga merah memiliki tingkat reproduksi yang tinggi dan tumbuh dengan cepat, sehingga memberi mereka keuntungan dalam bersaing memperebutkan sumber makanan dan habitat.
Meskipun permintaan kucing bertelinga merah terus meningkat sebagai hewan peliharaan, mereka juga merupakan pembawa salmonella. Banyak negara telah menetapkan peraturan ketat terkait perdagangan dan pengembangbiakan kucing bertelinga merah.
Pada tahun 1975, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang penjualan kucing dengan panjang karapas kurang dari 4 inci untuk mengurangi risiko infeksi salmonella pada manusia.
Untuk perlindungan dan pengelolaan burung kura-kura telinga merah, kita perlu mempertimbangkan keseimbangan antara nilai mereka sebagai hewan peliharaan dan perlindungan ekosistem. Pemerintah dan lembaga terkait harus memperkuat pengawasan dan mempromosikan konsep pengembangbiakan yang benar untuk menghindari lebih banyak masalah lingkungan.
Pernahkah Anda mempertimbangkan peran burung kura-kura telinga merah dalam ekosistem dan keseimbangan yang rumit antara pilihan Anda sebagai hewan peliharaan dan dampaknya terhadap lingkungan?