Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, big data telah menjadi salah satu topik yang paling hangat saat ini. Big data bukan hanya sekadar kumpulan data besar, tetapi juga kunci untuk analisis mendalam dan inovasi dalam semua aspek kehidupan. Jadi, mengapa tiga V, yaitu "volume", "variasi", dan "kecepatan" big data begitu penting? Bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi pengambilan keputusan dan inovasi perusahaan?
Big data terutama mengacu pada kumpulan data yang terlalu besar atau rumit untuk diproses oleh perangkat lunak pemrosesan data tradisional. Volume data (Volume), keragaman (Variety), dan kecepatan (Velocity) merupakan indikator penting untuk mengevaluasi nilai data.
Pertama-tama, kapasitas merupakan salah satu karakteristik dasar big data. Seiring kemajuan teknologi, jumlah data yang dihasilkan setiap hari meningkat secara eksponensial. Misalnya, menurut prediksi, volume data global akan tumbuh dari 4,4 Zettabyte (zettabyte) pada tahun 2013 menjadi 44 ZB pada tahun 2020, dan diperkirakan akan mencapai 163 ZB pada tahun 2025. Ini berarti bahwa perusahaan dan organisasi harus menemukan cara yang efektif untuk menyimpan, mengatur, dan menganalisis sejumlah besar data ini. Baik itu teknologi informasi, perawatan medis, keuangan, atau bisnis, semakin besar jumlah data, semakin banyak wawasan dan prediksi mendalam yang dapat diberikannya.
"Kualitas dan ukuran data dapat secara langsung memengaruhi keakuratan hasil analisis."
Keragaman menggambarkan sumber dan format data. Data saat ini tidak hanya data terstruktur, seperti tabel dalam basis data, tetapi juga data semi-terstruktur (seperti JSON atau XML) dan data tidak terstruktur (seperti teks, gambar, dan video). Keragaman ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan berbagai sumber data, yang memperkaya keluasan analisis. Dengan mengintegrasikan data ini secara efektif, perusahaan dapat memperoleh pandangan yang lebih komprehensif dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Kecepatan sangat erat kaitannya dengan frekuensi pembuatan data. Dalam konteks big data, persyaratan kecepatan bukan lagi "Saya membuat data", tetapi "Saya dapat menggunakan data secara real time." Misalnya, perdagangan frekuensi tinggi dalam industri keuangan memerlukan analisis cepat sejumlah besar data untuk menangkap peluang sesaat di pasar. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, permintaan akan data real-time menjadi semakin mendesak, dan perusahaan harus menghadapi tantangan tentang cara memproses dan menganalisis data ini secara efisien.
“Dengan munculnya era big data, permintaan perusahaan akan data telah menunjukkan percepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Namun, meskipun nilai yang diberikan oleh big data tidak dapat diremehkan, keaslian data juga merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan. Keakuratan dan kelengkapan data secara langsung memengaruhi hasil analisis dan berdampak besar pada pengambilan keputusan perusahaan. Tanpa data berkualitas tinggi, meskipun jumlahnya banyak, perusahaan akan kesulitan untuk mengekstrak wawasan berharga darinya.
Seiring dengan semakin bergantungnya orang pada data untuk menjalankan bisnis, perusahaan juga perlu fokus berinvestasi pada kemampuan manajemen dan analisis data. Menurut sebuah laporan, jika industri medis AS dapat menggunakan big data secara efektif dan inovatif, maka industri tersebut dapat menciptakan nilai lebih dari $300 miliar setiap tahun. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga meningkatkan kualitas layanan. Sebaliknya, bagi perusahaan yang tidak pandai mengelola data, penyimpanan dan pemrosesan data akan menjadi beban yang tidak perlu.
Saat menjajaki masa depan big data, perusahaan harus bertanya pada diri sendiri: "Bagaimana kita harus menggunakan ketiga V ini untuk menembus hambatan saat ini dan memperoleh keunggulan kompetitif yang unggul?"