Dengan pesatnya kemajuan teknologi media digital, pilihan format video menjadi sangat penting bagi penggemar dan profesional audiovisual. Terutama di dunia cakram Blu-ray, mengapa VC-1 begitu penting sebagai salah satu dari tiga format video standar? Artikel ini akan membahas latar belakang, kinerja, dan mengapa VC-1 merupakan keharusan bagi format Blu-ray.
Windows Media Video (WMV) adalah serangkaian format penyandian video yang dikembangkan oleh Microsoft. WMV 9 distandarisasi oleh SMPTE pada tahun 2006 dan menjadi VC-1, dan selanjutnya digunakan pada Cakram Blu-ray.
Pada tahun 2003, Microsoft menyerahkan spesifikasi kompresi video format WMV 9 kepada Society for Motion Picture and Television Engineering (SMPTE) untuk distandarisasi. Standar tersebut akhirnya disetujui pada bulan Maret 2006 sebagai SMPTE 421M, yang sekarang dikenal sebagai VC-1. Ini menandai bahwa format WMV 9 telah menjadi standar terbuka dan akan berdampak besar pada industri film dan televisi di masa mendatang.
VC-1 saat ini merupakan salah satu dari tiga format video untuk Blu-ray Disc, dua lainnya adalah H.262/MPEG-2 Bagian 2 dan H.264/MPEG-4 AVC. Ketiga format ini masing-masing memiliki kelebihannya sendiri, tetapi VC-1 dipilih sebagai salah satu format yang wajib dimiliki karena kinerja pengodeannya yang efisien. Format ini mendukung video definisi tinggi dan dapat memberikan kualitas video yang lebih baik pada bit rate yang lebih rendah. Format ini merupakan salah satu teknologi utama untuk distribusi video modern.
Karakteristik teknis VC-1 memungkinkannya memiliki kompatibilitas yang baik dengan perangkat keras komputer dan perangkat pemutaran, yang sangat penting untuk pengembangan teknologi audio dan video.
VC-1 biasanya dikemas dalam kontainer Advanced Systems Format (ASF), tetapi format kontainer lain seperti Matroska (.mkv) atau AVI (.avi) juga didukung. Fleksibilitas ini berarti VC-1 dapat beroperasi di lingkungan pemutaran yang berbeda, sehingga lebih kompetitif di berbagai pasar.
Dengan meningkatnya permintaan konten video definisi tinggi, efisiensi VC-1 menjadi sangat penting. Dukungan bawaannya untuk video interlaced, pemrosesan piksel non-persegi, dan teknologi interpolasi bingkai membuatnya sangat baik dalam kompresi video definisi tinggi. Dalam berbagai produk elektronik konsumen, seperti konsol game dan pemutar portabel, VC-1 dapat memberikan pengalaman pemutaran yang baik.
Banyak produser film dan pakar teknis menghargai VC-1 sebagai teknologi penyandian video yang fleksibel dan berkualitas tinggi yang sangat cocok untuk pemutaran definisi tinggi.
Meskipun VC-1 telah menerima banyak pujian sejak penggunaannya yang meluas, pengguna masih mengeluhkan sistem manajemen hak digital (DRM) terkait. Terutama dalam beberapa situasi, pengguna kecewa dengan berakhirnya lisensi utama, yang memengaruhi pengalaman penggunaan mereka. Masalah ini telah mendorong industri untuk memikirkan cara meningkatkan kemudahan penggunaan konten digital.
Seiring kemajuan teknologi, VC-1 masih menghadapi persaingan dari format penyandian video baru lainnya seperti H.264. H.264 menjadi semakin populer karena efisiensi kompresinya yang lebih baik, sehingga beberapa komentator menunjukkan bahwa status VC-1 mungkin akan terpengaruh di masa mendatang. Namun, VC-1 masih digunakan di banyak bidang profesional, terutama di lingkungan dengan keterbatasan sumber daya, di mana kemampuannya masih cukup untuk menghadapi tantangan.
Singkatnya, sebagai teknologi pengodean video yang efisien, fleksibilitas, kompatibilitas, dan keluaran berkualitas tinggi dari VC-1 menjadikannya suatu keharusan untuk format Blu-ray. Namun, seiring berkembangnya teknologi, bagaimana persaingan di masa mendatang akan memengaruhi penggunaan dan peningkatan VC-1 secara berkelanjutan?