Dalam dunia pengerjaan logam, kekuatan merupakan salah satu sifat yang paling dihargai selain penampilan dan teknologi pemrosesan. Seiring kemajuan teknologi, para insinyur telah menemukan cara untuk mengubah kekuatan luluh, keuletan, dan ketangguhan material. Salah satu teknik ini adalah "pengerasan kerja", yang tidak hanya memainkan peran penting dalam operasi pandai besi kuno, tetapi juga memainkan peran yang sangat diperlukan dalam aplikasi teknik modern.
Proses pengerasan kerja melibatkan pembuatan sejumlah besar dislokasi saat logam mengalami tekanan, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan kekuatan material.
Inti dari pengerasan kerja terletak pada pembentukan dan pergerakan dislokasi. Dislokasi merupakan cacat kisi yang pergerakan dan pertumbuhannya dapat menyebabkan deformasi plastis pada material. Oleh karena itu, segala cara untuk menghalangi pergerakan dislokasi dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan material. Misalnya, ketika pandai besi menggunakan perkakas mereka untuk menempa logam panas, mereka meningkatkan kekuatan material secara signifikan dengan terus meningkatkan kepadatan dislokasi. Dalam proses ini, tekanan yang diberikan tidak perlu terlalu tinggi, tetapi cukup untuk mendorong pembentukan dan interaksi dislokasi.
Biasanya ada lima mekanisme utama untuk memperkuat material logam. Setiap metode menghambat pergerakan dislokasi dengan cara yang berbeda, dan mekanisme ini juga dapat saling memengaruhi.
Pengerasan kerja terjadi melalui penerapan gaya eksternal, yang menyebabkan interaksi dislokasi dan membuat material lebih sulit untuk dideformasi. Misalnya, ketika logam diremas atau diregangkan, dislokasi dapat terjerat karena saling tolak atau tarik, dan interaksi ini tidak hanya meningkatkan kepadatan dislokasi tetapi juga membuatnya lebih sulit untuk digerakkan.
Terdapat korelasi positif antara kerapatan dislokasi dan kekuatan geser material, yang berarti bahwa semakin banyak dislokasi, semakin besar pula kekuatan gesernya.
Mekanisme lainnya adalah penguatan larutan padat, yaitu proses penambahan unsur lain untuk menciptakan berbagai cacat struktural, sehingga meningkatkan kekuatan material. Atom terlarut menyebabkan distorsi kisi dan meningkatkan tegangan geser selama pergerakan dislokasi.
Jika komposisi paduan lebih tinggi dari konsentrasi tertentu, maka akan mendorong pembentukan fase kedua. Jenis presipitasi ini bertindak sebagai penghalang dalam pengerasan kerja, yang memengaruhi jalur pergerakan dislokasi dan meningkatkan kekuatan material lagi.
Pada logam polikristalin, ukuran butiran juga mempengaruhi sifat fisik. Butiran boundaries menghalangi slip dislokasi. Struktur butiran yang lebih kecil sering kali meningkatkan kekuatan material, tetapi butiran yang terlalu kecil dapat menyebabkan penurunan kinerja.
Teknologi pengerasan ini terutama digunakan untuk baja, termasuk metode penguatan larutan padat, penyempurnaan butiran, dan pengerasan transformasi fase, yang dapat memaksimalkan kekuatan dan kemampuan mesin baja selama berbagai proses pemanasan dan pendinginan.
Meskipun mekanisme di atas terutama khusus untuk logam, pada material amorf seperti polimer, penguatan bergantung pada mekanisme yang berbeda. Kekuatan material ini lebih bergantung pada struktur dan komposisi kimianya. Kekakuan dan kekuatan polimer juga dapat ditingkatkan melalui ikatan silang, penambahan pengisi, dan metode lainnya.
Misalnya, jembatan disulfida dan ikatan silang kovalen lainnya dalam plastik termoset memungkinkannya menahan suhu yang lebih tinggi dan meningkatkan kekuatan material.
Meskipun ada banyak cara untuk meningkatkan kekuatan material, pada kenyataannya, kekuatan material tidak dapat ditingkatkan tanpa batas karena sifat-sifat lain dapat terpengaruh dalam proses peningkatan kekuatan. Misalnya, saat kepadatan dislokasi meningkat, keuletan material dapat menurun, sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi sifat-sifat untuk aplikasi tertentu.
Pengerasan kerja dulunya merupakan teknik penting pada zaman pandai besi, dan tetap menjadi faktor kunci dalam pemrosesan baja saat ini. Kemampuan ini mengubah teknologi lama menjadi alat praktis untuk teknik modern, memberi kita kebebasan yang lebih besar dalam menciptakan material dan teknologi baru. Jadi, bagaimana kita menyeimbangkan keseimbangan antara kekuatan dan sifat fisik lainnya dalam teknologi pengerjaan logam masa depan?