Sebagai material paling ringan di antara logam struktural, paduan magnesium memiliki kekuatan yang sangat tinggi dan kepadatan yang rendah, sehingga semakin penting dalam rekayasa modern. Paduan magnesium, yang disintesis dari magnesium dan logam lain seperti aluminium, seng, mangan, dll., memiliki banyak sifat yang berbeda dari logam lain karena struktur kisi heksagonalnya yang unik. Struktur kristal khusus ini tidak hanya memengaruhi sifat materialnya, tetapi juga menentukan potensi penerapannya dalam otomotif, penerbangan, elektronik, dan bidang lainnya.
“Deformasi plastis kisi heksagonal lebih rumit daripada kisi kubik, yang berarti bahwa teknologi aplikasi dan pemrosesan paduan magnesium perlu dipertimbangkan dengan cermat.”
Menurut penelitian, meskipun deformasi plastis paduan magnesium agak sulit dibandingkan dengan aluminium, tembaga, dan baja, rentang aplikasi paduan magnesium secara bertahap telah diperluas dengan penelitian mendalam tentang paduan tempa. Paduan ini umumnya digunakan dalam komponen otomotif cor, terutama dalam aplikasi kendaraan berperforma tinggi. Yang istimewa adalah kekuatan dan keuletan paduan magnesium cor cukup untuk memenuhi berbagai persyaratan, dan memiliki efisiensi produksi yang tinggi selama proses pembuatan.
Paduan magnesium yang paling umum tersedia secara komersial adalah paduan yang mengandung aluminium, dengan proporsi aluminium biasanya berkisar antara 3% hingga 13%. Paduan penting lainnya adalah kombinasi magnesium, aluminium, dan seng. Sesuai dengan ASTM B275, paduan ini diidentifikasi dengan kode pendek yang menunjukkan komposisi kimianya yang diperkirakan berdasarkan berat. Misalnya, paduan AS41 terdiri dari 4% aluminium dan 1% silikon, sedangkan AZ81 terdiri dari 7,5% aluminium dan 0,7% seng. Dalam hal pemrosesan plastik, paduan ini menunjukkan plastisitas yang lebih baik pada suhu tinggi, yang merupakan salah satu alasan mengapa paduan ini banyak digunakan dalam teknik kedirgantaraan.
"Saat membandingkan paduan magnesium dan paduan aluminium, paduan magnesium memiliki kepadatan yang lebih rendah dan rasio kekuatan terhadap berat yang mendekati rasio paduan aluminium."
Meskipun paduan magnesium diproses lebih baik daripada banyak logam komersial lainnya, logam ini memiliki perilaku pembentukan yang buruk pada suhu ruangan, sehingga pemrosesan sering kali berlangsung antara 450 dan 700 derajat Fahrenheit. Pemrosesan suhu tinggi ini tidak hanya meningkatkan plastisitas material, tetapi juga menghindari risiko patah getas.
Kemampuan las magnesium juga cocok untuk banyak aplikasi; tidak seperti logam lainnya, paduan magnesium dapat dilas menggunakan teknik pengelasan gas atau resistansi. Namun, permukaan harus dibersihkan sebelum pengelasan untuk memastikan kekuatan sambungan las. Meskipun paduan magnesium mudah terbakar selama pemrosesan, risiko kebakaran dapat dikendalikan saat diproses dalam kondisi yang tepat.
Dengan penelitian mendalam tentang paduan magnesium, para ilmuwan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja suhu tinggi dan ketahanan korosi. Dalam beberapa tahun terakhir, paduan magnesium semakin banyak digunakan dalam rekayasa otomotif dan kedirgantaraan, yang menunjukkan bahwa permintaan pasar potensialnya juga akan meningkat. Rasio kekuatan terhadap beratnya yang sangat baik membuat paduan magnesium memainkan peran yang tak tergantikan dalam kemajuan teknologi ringan di masa mendatang.
"Di masa mendatang, dapatkah kita mengatasi kelemahan paduan magnesium dalam suhu tinggi dan lingkungan korosif serta mencapai aplikasi yang lebih luas?"