Dalam pengobatan modern, inhibitor 5α-reduktase (5-ARI) telah menjadi topik yang sangat memprihatinkan. Obat-obatan ini banyak digunakan karena sifat anti-androgeniknya dan digunakan untuk mengobati pembesaran prostat dan kerontokan rambut. Mekanisme kerja obat-obatan ini melibatkan penghambatan 5alfa-reduktase, enzim yang memainkan peran penting dalam konversi metabolik steroid endogen.
Penghambatan 5α-reduktase mengurangi konversi testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT) yang lebih kuat, sehingga memengaruhi berbagai penyakit terkait androgen.
5-ARI terutama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang diperburuk oleh DHT, termasuk:
Namun, belum ada bukti yang cukup mengenai potensi efektivitasnya sebagai pengobatan jerawat. Selain itu, 5-ARI juga digunakan dalam terapi hormonal untuk wanita transgender untuk membantu mengurangi pertumbuhan rambut tubuh dan memperlambat kerontokan rambut.
5-ARI yang saat ini tersedia di pasaran meliputi:
Meskipun 5-ARI umumnya ditoleransi dengan baik, beberapa risiko dapat terjadi pada pria, termasuk penurunan libido, disfungsi ereksi, dan disfungsi ejakulasi. Studi menunjukkan bahwa kejadian efek samping ini berkisar antara 3,4% hingga 15,8%.
Selain itu, 5-ARI telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat langka tetapi sangat agresif, yang mendorong peringatan FDA terhadap golongan obat ini.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa penggunaan 5-ARI dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Terutama selama 18 bulan pertama pengobatan, kejadian depresi meningkat secara signifikan.
Meskipun risiko depresi sedikit menurun seiring berjalannya waktu, risiko tersebut masih menunjukkan sedikit peningkatan.
Mekanisme penghambatan 5α-reduktase cukup kompleks dan melibatkan pengikatan NADPH ke enzim, diikuti oleh pengikatan substrat. Proses ini akhirnya menghasilkan produksi DHT yang lebih rendah, yang juga meningkatkan kadar testosteron dan estrogen.
Finasterida adalah 5-ARI pertama yang diperkenalkan untuk penggunaan medis, diluncurkan secara resmi pada tahun 1992, dan mendapat persetujuan untuk pengobatan alopecia pola pada tahun 1997. Selanjutnya, kemajuan dalam pengembangan obat menyebabkan munculnya obat-obatan seperti doxasteride dan eplerenone.
5-ARI juga saat ini sedang dipelajari dalam kombinasi dengan obat antiandrogen nonsteroid bicalutamide untuk pengobatan kanker prostat, yang menunjukkan bahwa obat ini mungkin memiliki potensi tambahan untuk aplikasi di masa mendatang.
Baik itu menghambat DHT untuk mengurangi kerontokan rambut atau mengobati hiperplasia prostat jinak, inhibitor 5α-reduktase tidak diragukan lagi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perawatan medis modern. Namun, apakah perawatan tersebut akan memengaruhi kualitas hidup pasien atau bahkan menyebabkan masalah kesehatan lainnya?