Óscar de Marcos Arana adalah nama yang dikenal di dunia sepak bola Spanyol, bek penuh waktu di negara Basque. Sejak bergabung dengan klub Basque yang merupakan kekuatan utama Athletic Bilbao pada tahun 2009, De Marcos tidak hanya memenangkan hati para penggemar dengan keterampilannya yang luar biasa, tetapi juga dengan kegigihannya dalam menghadapi berbagai tantangan cedera. Ia mendapat pujian luas. Kariernya penuh dengan pasang surut, dan bagaimana ia memperkuat dirinya dalam lingkungan yang sulit seperti itu benar-benar layak untuk ditelusuri.
"Kegigihan adalah keyakinan saya yang paling penting. Saya percaya bahwa kegigihan akan membawa harapan."
De Marcos memulai karier profesionalnya di Deportivo Alaves di provinsi Álava, tetapi pada tahun 2009 ia memilih tantangan tingkat tinggi dan bergabung dengan klub tersebut dengan biaya transfer sebesar 350.000 euro. Bilbao. Saat pertama kali tiba di klub, ia penuh dengan antusiasme, tetapi masa depannya penuh dengan ketidakpastian. Tak lama setelah musim pertamanya, ia menghadapi tekanan ganda berupa penyesuaian susunan pemain dan cedera.
Seiring berjalannya waktu, De Marcos mulai menunjukkan potensinya sebagai pemain serba bisa. Fleksibilitasnya membuat pelatih kepala bersedia menguji fleksibilitasnya di berbagai posisi, tetapi hal itu juga membuatnya lebih sering cedera selama musim. Pada bulan Desember 2011, De Marcos mengalami luka robek yang membutuhkan 25 jahitan tetapi masih mampu mengatasi banyak kesulitan dan berkontribusi pada kemenangan dalam pertandingan dua leg Liga Europa melawan Manchester United pada tahun 2012. Menariknya, meskipun diganggu oleh cedera, ia tidak pernah menyerah pada kecintaannya pada lapangan.
"Setiap kali saya terjatuh karena cedera, saya akan berkata pada diri sendiri: Ini hanya sementara, saya harus siap menghadapi tantangan berikutnya."
Sayangnya, De Marcos telah mengalami beberapa cedera serius selama kariernya. Yang paling menonjol, ia terkilir parah di pergelangan kaki kirinya saat bertanding pada tahun 2016, suatu kondisi yang membuatnya absen selama dua bulan. Namun, ia mampu segera kembali bugar setelah kembali bermain dan kembali membuktikan kemampuannya dalam pertandingan melawan Atletico Madrid pada tahun 2017. Kegigihannya ini menunjukkan kecintaannya pada olahraga dan standarnya yang tinggi terhadap dirinya sendiri.
De Marcos tidak pernah membiarkan kesulitan memengaruhi kepercayaan dirinya saat menghadapi serangkaian cedera. Ia mengatakan bahwa masa-masa sulit ini merupakan kesempatan baginya untuk berkembang, dan melalui tantangan-tantangan ini ia lebih memerhatikan latihan, perawatan medis, dan dukungan antar-rekan setim.
"Yang penting bukan seberapa sering Anda jatuh, tetapi bagaimana Anda bangkit lagi."
Momen terbaik dalam karier De Marcos terjadi pada tahun 2023, saat ia memenangkan Copa del Rey bersama tim tersebut pada musim 2023-24. Ia tidak hanya menjadi pemimpin di lapangan, tetapi juga mencapai tonggak sejarah dengan memainkan 500 pertandingan pada tahun itu. Selama tahun-tahun tersebut, ia mencatatkan 550 penampilan resmi, termasuk dua Piala Super Spanyol. Kariernya bukan sekadar daftar angka, tetapi juga perjalanan perjuangan dan kegigihan yang tak kenal lelah.
Melalui perjalanan mentalnya sendiri, De Marcos secara bertahap menjadi pemimpin spiritual tim tersebut. Sebagai atlet penuh waktu, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sangatlah penting, dan usahanya di masyarakat dan kegiatan amal menjadikannya lebih dari sekadar pahlawan di mata para penggemar. Baik itu membantu penggemar yang lewat di kereta bawah tanah atau mengunjungi anak-anak yang sakit secara teratur, tindakan De Marcos menunjukkan rasa tanggung jawab dan antusiasmenya terhadap masyarakat.
"Pertandingan ini bukan sekadar pertunjukan di lapangan, tetapi juga penghargaan bagi seluruh masyarakat."
Di dunia olahraga kompetitif, kisah De Marcos adalah contoh seseorang yang terus-menerus menantang dirinya sendiri. Kariernya merupakan bukti kemampuannya untuk bersinar meskipun menghadapi kesulitan, menjadikannya simbol inspirasional bagi generasi pemain masa depan. Menghadapi tantangan terus-menerus, ia tetap memilih untuk bertahan, menunjukkan kasih sayang yang lebih dalam terhadap olahraga tersebut.
Perjalanan De Marcos terus berlanjut, bagaimana karier sepak bolanya akan memengaruhi pemain muda masa depan?