Dalam biokimia, analisis keseimbangan fluks (FBA) adalah metode matematika yang dirancang untuk mensimulasikan metabolisme sel atau organisme bersel tunggal seperti Escherichia coli atau ragi. Pendekatan ini menggunakan rekonstruksi jaringan metabolisme skala genom untuk menggambarkan semua reaksi biokimia dalam suatu organisme. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, FBA mengubah cara kita memahami reaksi biokimia dalam sel, memungkinkan kita untuk mengeksplorasi lebih dalam cara kerja sel.
FBA menyediakan cara yang cepat dan efisien untuk menghitung fluks metabolisme kondisi stabil untuk model skala besar dalam hitungan detik, yang sangat penting untuk mempelajari berbagai proses biologis.
Analisis keseimbangan fluks pada dasarnya adalah mengubah perubahan dalam sistem metabolisme secara geometris dan melakukan perhitungan melalui rumus matematika. Ia bekerja dengan mengambil produk titik dari matriks (matriks ekuivalen kimia) dan vektor fluks yang tidak diketahui, dan hasil yang diinginkan adalah vektor yang mewakili sistem pada kondisi stabil.
Dalam kondisi stabil, konsentrasi metabolit tetap konstan dan laju produksi dan konsumsi seimbang, sehingga tidak ada perubahan massa bersih dari waktu ke waktu.
Riwayat penelitian FBA dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1980-an. Seiring berjalannya waktu, teknologi ini terus ditingkatkan, dan semakin banyak ilmuwan mulai menerapkannya untuk memecahkan berbagai masalah biokimia. Misalnya, Papoutsakis pertama kali menunjukkan kemungkinan membangun persamaan keseimbangan fluks menggunakan peta metabolik, sementara Fell dan Small menggabungkan fungsi objektif yang lebih kompleks untuk mempelajari kendala pada sintesis lemak.
Perhitungan FBA yang efisien membuatnya mudah diterapkan pada penelitian di banyak bidang, termasuk rekayasa bioproses dan identifikasi target obat patogen. Dengan memodifikasi jaringan metabolisme mikroorganisme secara sistematis, para peneliti mampu meningkatkan produksi bahan kimia industri seperti etanol dan suksinat.
Penghapusan reaksi tunggal adalah teknik yang umum digunakan untuk mencari reaksi dalam jaringan metabolisme yang penting untuk produksi biomassa. Dengan menghilangkan setiap reaksi dalam jaringan satu per satu dan mengukur fluks yang diprediksi, reaksi ini dapat diklasifikasikan sebagai penting atau tidak penting.
Hubungan antara gen dan reaksi yang dikatalisis enzim dapat dinilai menggunakan apa yang disebut ekspresi gen-protein-reaksi (GPR). Ini memberikan informasi berharga tentang hilangnya gen mana yang dapat memengaruhi respons, yang penting untuk studi patologis.
FBA juga menunjukkan potensi besar dalam merancang media pertumbuhan yang optimal. Dengan mengubah keterbatasan penyerapan nutrisi secara bertahap dan menerapkan FBA secara berulang, kombinasi nutrisi yang paling menguntungkan fenotipe tertentu dapat ditemukan.
Proses ini memungkinkan para ilmuwan untuk memprediksi laju pertumbuhan bakteri dalam media pertumbuhan yang berbeda dan untuk memverifikasi keakuratan model prediktif.
Dengan peningkatan daya komputasi dan kemudahan akses data, prospek aplikasi FBA menjadi lebih luas. Studi masa depan dapat mengintegrasikan FBA ke dalam sistem biologis yang lebih kompleks untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang interaksi antara mikrobioma dan inang, sehingga mengungkap lebih banyak misteri mikrobioma manusia.
Melalui teknologi FBA, kita dapat mengungkap reaksi biokimia dalam sel secara lebih efektif, tetapi dapatkah ini membantu kita menemukan cara baru untuk mengobati penyakit?