Dalam bidang teori kontrol, teori kontrol nonlinier tidak diragukan lagi merupakan cabang yang menantang. Teori ini terutama membahas sistem yang nonlinier, yang berubah seiring waktu, atau keduanya. Teori kontrol adalah subjek interdisipliner yang mencakup teknik dan matematika dan berkaitan dengan perilaku sistem dinamis dan bagaimana output dapat dimodifikasi untuk mencapai efek yang diinginkan melalui umpan balik, umpan maju, atau penyaringan sinyal.
"Pabrik" dalam sistem kontrol adalah objek yang perlu dikontrol. Hal ini dilakukan dengan membandingkan output dengan sinyal referensi yang diinginkan dan meneruskan sinyal umpan balik kembali ke pabrik, yang menyesuaikan outputnya hingga mendekati hasil yang diinginkan.
Teori kontrol dapat dibagi menjadi dua cabang utama: teori kontrol linier dan teori kontrol nonlinier. Teori kontrol linier berfokus pada sistem yang mematuhi prinsip superposisi, yang biasanya dijelaskan oleh persamaan diferensial linier. Teori kontrol nonlinier mencakup jenis sistem yang lebih luas karena hampir semua sistem kontrol nyata bersifat nonlinier. Sistem nonlinier yang kompleks ini sering dijelaskan dengan persamaan diferensial nonlinier dan memerlukan teknik matematika yang lebih ketat untuk menanganinya.
Beberapa karakteristik sistem nonlinier meliputi tidak mematuhi prinsip superposisi, memiliki beberapa titik kesetimbangan yang terisolasi, dan menunjukkan siklus batas, bifurkasi, atau perilaku kacau.
Teknik untuk menangani sistem nonlinier ini meliputi: metode fungsi deskripsi, metode bidang fase, analisis stabilitas Lyapunov, dll. Teknik desain kontrol juga telah berkembang dan dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Beberapa teknik mencoba memperlakukan sistem sebagai linier dalam rentang operasi terbatas dan menerapkan teknik desain linier yang ada, sementara yang lain mencoba menggunakan umpan balik nonlinier tambahan untuk membuat sistem linier untuk tujuan desain kontrol.
Misalnya, sistem pemanas yang dikontrol oleh termostat adalah sistem kontrol nonlinier yang umum. Dalam pengaturan pemanas ini, sistem mati setelah suhu "mati" yang ditetapkan tercapai. Respons on-off ini membuat seluruh sistem tidak dapat mengontrol suhu seakurat perangkat linier. Ketika suhu turun di bawah pengaturan on, pemanas menyala, masukan energi menyebabkan suhu naik, dan ketika mencapai pengaturan off lagi, pemanas mati lagi, membentuk siklus berkelanjutan. Fenomena fluktuasi di sekitar suhu ideal ini disebut siklus batas dan menunjukkan karakteristik sistem kontrol nonlinier.
Bahkan jika pabrik itu sendiri linier, pengontrol nonlinier dapat menunjukkan implementasi yang lebih mudah, kecepatan yang lebih cepat, akurasi yang lebih tinggi, atau energi kontrol yang lebih rendah, sehingga membuat proses desainnya lebih berharga.
Analisis dan kontrol sistem nonlinier menghadirkan banyak tantangan, tetapi tantangan ini juga mendorong pengembangan teknologi terkait. Karena kompleksitas sistem nonlinier meningkatkan kesulitan merancang sistem kontrol, peneliti sering menggunakan bahasa simulasi digital untuk mensimulasikan mode operasional sistem ini di komputer untuk mengeksplorasi perilakunya.
Dalam analisis sistem umpan balik nonlinier, masalah Lur'e merupakan salah satu alat analisis awal yang penting. Masalah ini mengeksplorasi stabilitas sistem yang terdiri dari umpan balik linier dan nonlinier. Memahami cara menjembatani kesenjangan antara linieritas dan nonlinier dapat membantu para insinyur merancang sistem kontrol yang efektif dengan lebih baik.
Selain masalah Lur'e, ada juga hasil teoritis penting dalam studi stabilitas absolut, seperti kriteria sirkuler dan kriteria Popov. Teori-teori ini tidak hanya menunjukkan kompleksitas kontrol nonlinier, tetapi juga mengungkap perilaku sistem yang luar biasa. Tempat. Studi-studi ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang sistem nonlinier, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi yang sesuai.
Singkatnya, tantangan yang dihadapi oleh teori kontrol nonlinier sama beragam dan kompleksnya dengan kompleksitas dunia nyata. Jadi, dapatkah kita menemukan cara yang lebih intuitif dan sederhana untuk memahami dan merancang metode kontrol sistem nonlinier ini? ?