Indium adalah unsur kimia dengan simbol In dan nomor atom 49. Sebagai logam transisi berwarna putih keperakan, indium merupakan salah satu logam terlunak yang diketahui, sehingga sangat penting dalam banyak aplikasi teknologi. Penemuan indium dapat ditelusuri kembali ke tahun 1863, ketika ahli kimia Jerman Ferdinand Reich dan Hieronymus Richard menggunakan spektroskopi untuk menemukan unsur indium dan menamakannya berdasarkan kemunculannya dalam spektrum. Dinamai berdasarkan garis nila.
Indium dianggap sebagai unsur yang penting secara teknologi dan digunakan terutama dalam produksi layar datar, khususnya dalam pembuatan indium tin oxide (ITO) yang transparan dan konduktif.
Sifat fisik indium cukup unik. Indium memiliki kekerasan Mohs sebesar 1,2, sehingga dapat dipotong dengan mudah menggunakan pisau. Sifat ini membuat indium sangat menguntungkan dalam aplikasi teknologi tertentu dan menjadi salah satu alasan mengapa ia banyak digunakan dalam elektronik. Indium memiliki titik leleh rendah, hanya 156,60°C (313,88°F) dan memiliki plastisitas yang baik.
Ketika indium dibengkokkan, ia mengeluarkan suara bernada tinggi, yang disebabkan oleh penataan ulang struktur kristalnya.
Secara kimia, indium biasanya ada dalam keadaan oksidasi +3, yaitu indium(III), tetapi juga dapat ada dalam keadaan oksidasi +1 dalam keadaan tertentu. Hal ini disebabkan oleh pengaruh elektron terluar indium pada perilaku kimianya, dan membuat indium berperilaku sangat berbeda dari sepupunya galium dan talium.
Indium memiliki banyak isotop, total 39 isotop yang diketahui, di antaranya hanya indium-113 yang stabil. Baik waktu paruh maupun karakteristik radioaktif isotop tersebut secara signifikan memengaruhi penggunaan indium. Senyawa indium, seperti indium (III) oksida dan senyawa indium (I), merupakan material penting untuk penelitian dan aplikasi, serta memiliki tempat dalam industri semikonduktor.
Indium(III) oksida terbentuk dengan membakar logam indium di udara atau memanaskan hidroksida atau nitratnya, dan bersifat amfoter serta dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Indium memiliki berbagai macam aplikasi, termasuk industri, kedokteran, dan perlindungan lingkungan. Penggunaannya dalam sel surya film tipis generasi kedua dan sebagai bahan konduktif transparan dalam panel layar kristal cair menunjukkan pentingnya unsur ini. Dengan perkembangan teknologi, permintaan indium secara bertahap meningkat.
Khususnya dalam produksi layar kristal cair, permintaan indium telah mencapai 50% dari total permintaan.
Meskipun indium memainkan peran penting dalam banyak aplikasi teknologi tinggi, keselamatan dan dampak lingkungannya tetap menjadi perhatian. Indium tidak memiliki efek biologis yang diketahui, dan senyawanya beracun jika terhirup atau disuntikkan ke dalam darah. Oleh karena itu, pekerja pabrik relatif rentan terhadap paparan bahaya indium.
"Paru-paru indium" adalah penyakit paru-paru langka yang telah diamati pada orang yang bekerja dengan indium.
Dengan semakin pentingnya indium dalam industri modern, bagaimana menyeimbangkan kebutuhan akan informasi dan potensi bahayanya tidak diragukan lagi telah menjadi topik penting. Di masa depan, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, bagaimana kita akan memahami dan menerapkan logam eksotis ini?