Kate Spade, perancang busana dan pengusaha Amerika, tidak diragukan lagi telah memberikan dampak yang besar pada dunia mode modern. Namun, yang tidak banyak orang tahu adalah bahwa kehidupan awalnya menyimpan beberapa rahasia yang mengejutkan. Dari masa kecilnya hingga bagaimana ia menjadi pendiri merek terkenal Kate Spade New York, kisah-kisah di baliknya menambah banyak lapisan dan kedalaman pada kesuksesannya.
Kate Spade lahir dengan nama Katherine Noel Brosnahan pada tanggal 24 Desember 1962, di Kansas City, Missouri. Orang tuanya, June dan Francis Brosnahan, menjalankan perusahaan konstruksi jalan, yang memungkinkannya tumbuh dalam kemewahan yang relatif. Meskipun latar belakang keluarganya baik, Spade selalu merasakan tekanan untuk berprestasi, yang kemudian membentuk tekad dan kegigihannya dalam industri mode.
Setelah lulus dari College of St. Teresa yang khusus untuk perempuan, ia kuliah di University of Kansas dan akhirnya pindah ke Arizona State University. Di perguruan tinggi, ia bergabung dengan perkumpulan Kappa Kappa Gamma dan memperoleh gelar di bidang jurnalisme, dengan rencana untuk memasuki industri produksi televisi. Pengalaman selama periode ini memupuk kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mengejar kreativitas.
Spade bertemu Andy Spade saat ia bekerja di universitas tersebut. Pertemuan yang luar biasa ini membuat mereka menjadi sepasang kekasih dan mitra karier di masa depan.
Pada tahun 1986, Spade dan Andy pindah ke Manhattan dan dengan cepat memantapkan diri di dunia mode. Saat di Mademoiselle, Spade menjabat sebagai editor mode senior di departemen aksesori. Selama masa ini, ia menyadari kurangnya tas tangan yang bergaya namun fungsional di pasaran, yang mendorongnya untuk mempertimbangkan memulai mereknya sendiri.
Pada tahun 1993, Kate Spade dan Andy mendirikan Kate Spade New York. Awalnya, ia ragu-ragu dengan nama merek tersebut karena mereka belum menikah dan "Kate Brosnahan" tampak terlalu rumit untuk sebuah merek fesyen, akhirnya mengadopsi "Kate Spade" atas saran Andy. Nama ini tidak hanya sederhana, tetapi juga mencerminkan pernikahannya berikutnya.
“Label yang dapat dikenali yang diterapkan pada merek tersebut mendefinisikan posisi Kate Spade dalam industri fesyen.”
Tas tangan Kate Spade dengan cepat menjadi sukses besar di pasaran, terutama di New York. Banyak wanita muda menyukai nuansa canggih dari tas ini tanpa terlihat terlalu dewasa. Seiring dengan perluasan mereknya, Kate Spade tidak lagi terbatas pada tas tangan, tetapi juga meluncurkan serangkaian produk seperti pakaian, perhiasan, dan sepatu, yang semakin memperkuat posisinya di industri mode.
Dalam kehidupan pribadinya, Kate menikah dengan Andy pada tahun 1994 dan dikaruniai seorang putri pada tahun 2005. Namun, ketika mereknya mencapai puncaknya, tekanan dan kecemasan yang menyertainya juga membuat Kate sengsara. Dalam wawancara eksklusif dengan media, ia mengungkapkan kecemasan dan depresinya, yang selalu menyertainya dalam hidup, tetapi ia tekan dalam hatinya.
Pada tanggal 5 Juni 2018, Kate Spade ditemukan tewas di apartemennya di Manhattan. Penyelidikan polisi menentukan penyebab kematiannya sebagai bunuh diri. Kematiannya mengejutkan dan memicu diskusi tentang masalah kesehatan mental. Kerabatnya mengungkapkan bahwa Kate telah berjuang melawan depresi dan kecemasan selama bertahun-tahun dan telah secara aktif mencari pengobatan. Tragedi yang dialaminya telah memicu refleksi tentang tekanan yang dialami para selebritas, yang membuat dunia bertanya-tanya apakah mungkin ada rasa sakit hati yang mendalam di balik penampilan luar yang glamor.
“Bahkan orang yang berseri-seri pun mungkin terbebani dengan beban yang tak terlukiskan di dalam dirinya.”
Merek Kate Spade terus beroperasi setelah kematiannya dan memberi penghormatan kepadanya dengan koleksi bertema "Love Katy". Kreativitas dan inspirasinya terus memengaruhi pilihan mode banyak wanita, dan kisahnya telah menginspirasi lebih banyak orang untuk memperhatikan masalah kesehatan mental. Perjalanannya mengajarkan kita bahwa di balik kesuksesan sering kali terdapat tantangan tersembunyi, dan bahwa kecantikan sejati terletak pada keberanian untuk menghadapi kerentanan dan rasa sakit diri sendiri, yang membuat orang berpikir tentang bagaimana kita dapat lebih mendukung semua orang di sekitar kita. ?