Rutgers University, yang sebelumnya dikenal sebagai Rutgers – The State University of New Jersey, adalah universitas riset publik di New Jersey. Sejak didirikan pada tahun 1766, Rutgers telah mengalami perubahan yang luar biasa, berevolusi dari sekolah gereja swasta aslinya menjadi universitas riset publik saat ini.
Ketika sekolah pertama kali didirikan, sekolah tersebut disebut Queen's College dan tujuannya adalah untuk melatih pendeta gereja. Selama Perang Revolusi Amerika pada abad ke-18, mahasiswa di Queen's College mengalami pasang surut kehidupan di tengah perubahan sosial di dalam dan luar negeri.
"Tujuan awal pendirian sekolah ini adalah untuk melatih pendeta masa depan dan menyediakan kesempatan untuk pendidikan tinggi."
Namun, dengan kekurangan dana dan krisis ekonomi, Queen's College pernah menghadapi krisis penutupan. Baru pada tahun 1825, sumbangan dari Henry Rutgers, seorang pahlawan Perang Kemerdekaan Amerika, memungkinkan sekolah tersebut untuk dilahirkan kembali dan berganti nama menjadi Rutgers College. Perubahan nama tersebut tidak hanya karena pendanaannya, tetapi juga melambangkan bahwa arah sekolah akan menjadi lebih jelas.
Seiring dengan pertumbuhan Rutgers dan meningkatnya kepentingannya di New Jersey, undang-undang pada tahun 1945 dan 1956 menjadikannya perguruan tinggi negeri di New Jersey. Dengan langkah ini, Rutgers College melakukan lompatan dari swasta ke negeri dan secara resmi menjadi bagian dari universitas riset negeri.
"Transformasi Rutgers memang telah mengubah model operasi dan tujuan akademisnya, sehingga memungkinkannya untuk melayani lebih banyak mahasiswa."
Saat ini, Rutgers University memiliki tiga kampus utama: New Brunswick, Newark, dan Camden, New Jersey. Kampus-kampus ini tidak hanya menyediakan sumber daya akademis yang kaya, tetapi juga berupaya untuk menjadi salah satu lembaga akademis terbesar di Amerika Serikat.
Saat ini, Universitas Rutgers menarik lebih dari 45.000 mahasiswa sarjana dan 20.000 mahasiswa pascasarjana setiap tahun, yang tersebar di 175 departemen akademis. Di balik statistik ini terdapat misi untuk menyediakan pendidikan bagi mahasiswa dari semua lapisan masyarakat.
“Misi kami adalah memastikan bahwa setiap orang memiliki tempat di sini dan memiliki akses ke sumber daya akademis yang sama, dari mana pun mereka berasal.”
Sebagai universitas hibah darat-laut-angkasa, Universitas Rutgers tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis tradisional, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai proyek penelitian dan layanan sosial untuk mendorong kemajuan ilmiah dan kesejahteraan sosial.
Pada abad ke-21, Rutgers menghadapi tantangan baru. Dari protes mahasiswa terhadap kenaikan biaya pendidikan hingga pembelajaran jarak jauh selama pandemi, berbagai peristiwa ini telah mendorong sekolah untuk lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat mereka.
"Setiap suara di kampus itu penting dan kita harus mendengarkannya."
Sejarah Universitas Rutgers memberi tahu kita bahwa universitas ini bukan sekadar sekolah, tetapi juga lembaga yang mencerminkan perubahan sosial dan terus berkembang serta beradaptasi dengan perubahan zaman.
Setelah 257 tahun berkembang, Universitas Rutgers terus mengeksplorasi cara untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Pengangkatan kepala sekolah baru, reorganisasi sekolah, dan perubahan kebijakan merupakan tonggak penting untuk pertumbuhan di masa mendatang.
"Masa depan kita bergantung pada pilihan yang kita buat hari ini."
Transformasi semacam itu bukan hanya reformasi di dalam sekolah, tetapi juga komitmen yang disampaikannya kepada dunia luar: untuk terus mengejar keunggulan dan memikul tanggung jawab sosial yang lebih besar. Hal ini membuat kita bertanya-tanya, bagaimana Universitas Rutgers akan terus memengaruhi lanskap pendidikan di New Jersey dan bahkan negara ini di masa mendatang?