Stomatitis mengacu pada peradangan pada bibir dan mukosa mulut, yang dapat mencakup gejala seperti bisul atau kemerahan dan pembengkakan. Kondisi ini memiliki berbagai penyebab, termasuk infeksi, reaksi alergi, radioterapi, dll., dan gejala defisiensi yang disebabkan oleh kekurangan gizi sering kali menjadi faktor penting yang menyebabkan stomatitis. Kekurangan vitamin apa yang dapat menyebabkan kondisi yang mengganggu ini? Artikel ini akan membahas lebih dekat hubungan antara kekurangan gizi dan stomatitis.
Efek Kekurangan GiziMalnutrisi dapat dibagi menjadi dua bagian: asupan makanan yang tidak tepat dan penyerapan nutrisi yang buruk. Kondisi ini sering kali mengakibatkan kekurangan banyak vitamin, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perkembangan stomatitis. Kekurangan vitamin yang umum meliputi:
Kekurangan zat besi, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin B9 (asam folat), dan vitamin B12 (kobalamin) dapat menyebabkan peradangan mulut.
Zat besi merupakan unsur penting untuk menjaga perbaikan dan regenerasi sel. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan sel tidak mampu memperbaiki diri secara efisien, terutama pada sel epitel yang melapisi mulut dan bibir. Hal ini menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan terbentuknya sariawan.
Vitamin B, termasuk B2, B3, B6, B9, dan B12, telah terbukti penting untuk menjaga kesehatan mulut. Di antaranya, kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan retakan di mulut dan bibir, sedangkan kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan masalah mulut yang lebih serius seperti pembengkakan lidah dan sariawan.
Ulkus mulut (juga dikenal sebagai ulkus mulut berulang) merupakan kondisi umum pada orang sehat. Penyakit ini terkait dengan respons imun, dan meskipun penyebab spesifik ulkus belum sepenuhnya dipahami, hubungannya dengan status gizi semakin diketahui.
Terbentuknya keilitis angular sering kali terkait dengan kekurangan kelompok vitamin B. Khususnya pada anak-anak, sering menjilati bibir dapat menyebabkan kerusakan pada kulit di sudut mulut. Pada orang dewasa, keilitis angular dapat mengindikasikan kekurangan zat besi atau kekurangan vitamin lain dalam tubuh.
Bagi orang yang memakai gigi palsu, mukosa mulutnya dapat mengalami peradangan akibat kontak yang terlalu lama dengan gigi palsu, yang biasanya terkait dengan kondisi sistem kekebalan tubuh dan kekurangan nutrisi.
Untuk mencegah stomatitis, penting untuk menjaga nutrisi yang seimbang. Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dan vitamin B, seperti daging merah, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, sayuran hijau, dan produk susu, dapat secara efektif membantu tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Selain itu, jika gejala stomatitis muncul, Anda harus segera mencari pertolongan medis dan menerima perawatan yang tepat di bawah bimbingan dokter.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat mengabaikan kesehatan pola makan kita, yang secara langsung memengaruhi kesehatan rongga mulut dan seluruh tubuh kita. Pemeriksaan gizi secara teratur dan penerapan pola makan seimbang dapat secara efektif membantu mencegah terjadinya berbagai masalah mulut. Jadi, apakah Anda kekurangan vitamin dalam pola makan Anda?