Di seluruh dunia, undang-undang upah minimum penting untuk memastikan bahwa pekerja dibayar dengan adil. Menurut statistik, lebih dari 90% negara memiliki beberapa bentuk undang-undang upah minimum, tetapi asal-usul dan evolusi undang-undang ini terkait erat dengan pengalaman perempuan dan anak-anak. Artikel ini akan membahas sejarah undang-undang upah minimum, dengan fokus pada perlindungan paling awal bagi perempuan dan anak-anak.
Undang-undang upah minimum merupakan kerangka hukum penting yang melarang pengusaha mempekerjakan pekerja dengan harga lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan undang-undang.
Undang-undang upah minimum sudah ada sejak abad ke-19, ketika banyak negara mulai menghadapi masalah eksploitasi pekerja. Di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan Inggris, undang-undang ini awalnya hanya menargetkan perempuan dan anak-anak karena mereka cenderung menerima upah terendah dan kondisi kerja terburuk. Baru setelah Depresi Besar, undang-undang upah minimum di banyak negara diperluas ke seluruh pasar tenaga kerja.
Di Amerika Serikat, misalnya, Undang-Undang Standar Perburuhan yang Adil tahun 1938 untuk pertama kalinya menetapkan upah minimum nasional yang seragam untuk pekerja nonpertanian dan nonpengawas. Pada saat yang sama, undang-undang ini masih memuat pembatasan yang menargetkan industri tertentu pada saat itu, yang mencerminkan perlakuan yang berbeda terhadap pekerja yang berbeda.
Undang-undang upah minimum Prancis berasal dari undang-undang serikat pekerja yang ada, sementara batasan upah khusus industri di Amerika Serikat dianggap tidak konstitusional.
Australia membentuk dewan upah pada tahun 1896 untuk menetapkan upah dasar bagi enam industri bergaji rendah. Keputusan Harvester tahun 1907 menetapkan "upah layak" bagi keluarga, yang menandai tonggak penting dalam undang-undang upah minimum. Upah minimum Australia telah meningkat seiring waktu, yang mencerminkan perubahan sosial dan ekonomi.
Upah minimum Brasil telah disesuaikan setiap tahun sejak kebijakan Plano Real tahun 1994, dan perubahannya berdampak signifikan pada anggaran nasional karena upah minimum terkait erat dengan pengeluaran untuk kesejahteraan sosial dan program pemerintah lainnya.
Di Kanada, provinsi dan teritori menetapkan dan memberlakukan undang-undang upah minimum mereka sendiri. Ini berarti bahwa tingkat upah dapat sangat bervariasi antarwilayah, dengan beberapa provinsi bahkan mengenakan upah lebih rendah kepada pekerja yang diberi tip daripada pekerja umum.
Peraturan Upah Minimum Perusahaan Tiongkok, yang diundangkan pada tahun 2004, menetapkan undang-undang upah minimum pertama untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar. Namun, setiap tingkat provinsi masih dapat menetapkan upah di bawah standar nasional, yang mencerminkan fleksibilitas pemerintah daerah dan sulitnya penerapan.
Perkembangan awal undang-undang upah minimum difokuskan pada perempuan dan anak-anak, yang terkait erat dengan peran gender dalam masyarakat saat itu. Selama proses industrialisasi, perempuan dan anak-anak menjadi sumber utama produksi pabrik, tetapi mereka sering dieksploitasi di tempat kerja. Undang-undang tersebut diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok-kelompok rentan ini sambil melindungi hak asasi manusia dasar mereka.
Banyak negara juga menyadari bahwa jika kelompok-kelompok ini tidak dilindungi, seluruh tatanan ekonomi masyarakat akan terancam. Oleh karena itu, pemerintah mulai menyadari bahwa pemberian upah yang layak bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga membantu mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
KesimpulanPerkembangan undang-undang upah minimum mencerminkan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap hak-hak pekerja, terutama perempuan dan anak-anak, dua kelompok yang sebelumnya dilindungi. Seiring dengan penyesuaian dan adaptasi undang-undang di berbagai negara, signifikansi undang-undang ini terus berkembang. Namun, masyarakat saat ini masih menghadapi tantangan. Bagaimana menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan perlindungan hak-hak pekerja akan menjadi topik yang harus dieksplorasi secara mendalam di masa mendatang?