Penggunaan kokain merupakan masalah yang terus berkembang di masyarakat saat ini, yang mengakibatkan banyak orang menderita sakit yang tak terbayangkan. Overdosis kokain merupakan fenomena yang sudah umum, dan gejala yang ditimbulkannya tidak hanya mengancam jiwa tetapi juga dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental. Banyak pengguna dapat menghadapi risiko fatal hanya setelah satu dosis. Kisah macam apa yang tersembunyi di balik semua ini?
Penggunaan kokain dengan cepat meningkatkan kewaspadaan, kesenangan, dan energi pengguna. Meskipun ini adalah efek yang dicari oleh pengguna kokain, bahaya di baliknya tidak dapat diabaikan. Reaksi merugikan yang ringan meliputi kecemasan, peningkatan suhu tubuh, paranoia, dan ketidakmampuan untuk tenang, tetapi dengan penggunaan jangka panjang, pengguna dapat menghadapi masalah kesehatan kronis yang lebih serius.
"Bahkan penggunaan satu kali saja dapat menyebabkan keracunan akut yang parah."
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kokain dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala seperti insomnia, detak jantung cepat terus-menerus, penyakit jantung, gagal ginjal, delusi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Munculnya situasi-situasi ini membuat kita harus merenungkan mengapa kita menempatkan diri kita dalam situasi yang berbahaya saat mengejar kesenangan.
Risiko overdosis kokain cukup tinggi, terutama ketika pengguna mencampur kokain dengan stimulan lain seperti alkohol atau heroin. Menurut penelitian, sekitar 14.600 orang meninggal karena overdosis kokain di Amerika Serikat pada tahun 2017. Keracunan akut oleh kokain dapat menyebabkan berbagai kondisi yang mengancam jiwa seperti aritmia, hipertensi, dan infark miokard akut.
"Banyak kematian yang dikaitkan dengan praktik pengepakan tubuh yang sangat berbahaya setelah penggunaan kokain."
Selama overdosis kokain, suhu tubuh pengguna akan meningkat secara tidak normal, kerusakan sel otot dapat terjadi, dan gagal ginjal dapat terjadi. Oleh karena itu, ketika overdosis kokain diduga, perawatan darurat harus segera dipanggil untuk memastikan bahwa pengguna menerima bantuan medis yang tepat waktu, karena setiap menit dan setiap detik dapat memengaruhi hidup atau mati.
Meskipun gejala penarikan dari kokain tidak separah zat lain, gejala tersebut juga dapat menyebabkan tekanan psikologis yang serius. Gejala umum setelah penarikan termasuk keinginan yang kuat, depresi, insomnia, dll., yang dapat menyebabkan pengguna kembali mengalami kehancuran akibat kokain.
"Proses penarikan dapat melalui banyak tahap, masing-masing dengan tantangannya sendiri."
Beberapa cendekiawan telah menunjukkan bahwa proses penarikan dapat dibagi menjadi tiga tahap, dari depresi akut, keinginan untuk menggunakan, hingga keinginan terakhir yang disebabkan oleh rangsangan eksternal. Tantangan yang saling terkait ini membuat orang merasa kewalahan, dan banyak pengguna merasa kewalahan selama proses yang panjang.
Ketika menghadapi bahaya kokain, pertolongan pertama sangat penting. Meskipun saat ini tidak ada penawar khusus, benzodiazepin dan agen penurun suhu tubuh dapat digunakan selama pertolongan pertama untuk mengurangi demam tinggi tubuh dan membalikkan masalah aliran darah di jantung. Namun, meskipun tindakan ini dapat sedikit meredakan gejala, tindakan ini tetap tidak dapat menjamin bahwa setiap pengguna akan selamat.
"Proses pengobatan adalah proses siklus, dan pengguna membutuhkan dukungan dan perawatan jangka panjang."
Selain pengobatan medis, dukungan sosial sangat penting untuk pemulihan pengguna kokain. Baik psikoterapi maupun dukungan komunitas merupakan cara penting untuk membantu orang-orang ini mengatasi ketergantungan obat. Pada saat ini, pengertian dan persahabatan dapat membawa harapan untuk terlahir kembali.
Kisah overdosis kokain mengingatkan kita bahwa mengejar kesenangan jangka pendek dapat menyebabkan rasa sakit jangka panjang. Setiap pilihan dapat mengubah takdir seseorang. Menghadapi semua ini, menurut Anda bagaimana kita harus membimbing orang lain menjauh dari jalan yang berbahaya ini?