Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan, dan di balik setiap pilihan ada harga yang harus dibayar, yaitu "biaya peluang". Biaya peluang tidak hanya mengacu pada kerugian uang, tetapi juga pada manfaat dari alternatif terbaik yang hilang sebagai akibat dari pilihan tertentu. Dalam teori ekonomi mikro, biaya peluang merupakan indikator penting dari penggunaan sumber daya yang efisien.
Konsep biaya peluang dapat membantu kita memahami lebih jelas tentang kelangkaan sumber daya dan perlunya pilihan. Menurut Oxford American Dictionary, biaya peluang adalah "manfaat potensial dari pilihan lain yang hilang ketika satu alternatif dipilih". Ini berarti bahwa ketika kita membuat pilihan, kita harus menyadari apa yang kita korbankan.
"Setiap pilihan dikaitkan dengan biaya, dan biaya ini mungkin tidak tercermin dengan jelas dalam laporan keuangan."
Biaya peluang dapat dibagi menjadi biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit mengacu pada pengeluaran tunai yang dapat diamati secara langsung, seperti upah dan sewa. Biaya tersirat kurang jelas dan mencakup biaya yang tidak muncul secara langsung pada laporan keuangan, seperti peluang lain yang kita lewatkan dengan memilih pekerjaan.
"Biaya eksplisit adalah pengeluaran moneter yang dapat diidentifikasi dengan jelas, sedangkan biaya implisit adalah harga peluang."
Biaya hangus mengacu pada pengeluaran yang telah dikeluarkan dan tidak dapat dipulihkan. Biaya ini seharusnya tidak memengaruhi keputusan di masa mendatang. Misalnya, jika sebuah perusahaan menghabiskan $5.000 untuk kampanye iklan yang gagal menghasilkan hasil yang diinginkan, maka $5.000 tersebut merupakan biaya hangus dan seharusnya tidak memengaruhi keputusan di masa mendatang.
Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk setiap unit produk tambahan, sedangkan biaya penyesuaian adalah biaya yang dibayarkan perusahaan saat menyesuaikan produksi sebagai respons terhadap fluktuasi pasar. Hal ini mengingatkan perusahaan bahwa mereka harus selalu memperhatikan struktur biaya, terutama saat membuat keputusan alokasi sumber daya.
Saat menghitung laba ekonomi, biaya peluang harus dipertimbangkan. Laba ekonomi membantu perusahaan mengevaluasi efektivitas alokasi sumber daya dan memutuskan apakah realokasi sumber daya merupakan langkah yang bijaksana. Sebaliknya, laba akuntansi berfokus pada arus kas yang dapat diukur dan tidak mempertimbangkan biaya peluang.
Ketika suatu negara atau perusahaan dapat memproduksi barang dengan biaya peluang yang relatif rendah, maka hal itu disebut keunggulan komparatif. Keunggulan ini dapat mendorong peningkatan efisiensi ekonomi dan mencapai penggunaan sumber daya yang terbaik. Berbeda dengan keunggulan absolut, yang mengevaluasi produktivitas tanpa mempertimbangkan biaya peluang.
Pemerintah juga perlu mempertimbangkan biaya peluang saat merumuskan kebijakan. Misalnya, jika pemerintah memilih untuk menginvestasikan $840 miliar dalam pengeluaran militer, uang tersebut tidak dapat digunakan di bidang penting lainnya seperti pendidikan atau perawatan kesehatan. Hal ini mengharuskan para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan dengan cermat kemungkinan konsekuensi di masa mendatang.
"Ketika membuat setiap pilihan, kita harus memikirkan pilihan lain apa yang kita korbankan?"
Secara umum, memahami konsep biaya peluang tidak hanya untuk mencapai efisiensi alokasi sumber daya yang lebih baik, tetapi juga landasan untuk membuat keputusan yang bijak dalam hidup. Dengan mempertimbangkan semua biaya yang relevan, baik yang eksplisit maupun implisit, kita dapat menilai dampak jangka panjang dari setiap keputusan secara lebih menyeluruh. Jadi, lain kali Anda dihadapkan pada suatu pilihan, apakah Anda benar-benar telah memikirkan biaya di balik pilihan itu?