Seiring bertambahnya usia, otak manusia juga mengalami serangkaian perubahan. Perubahan ini bukan hanya gejala penuaan, tetapi juga melibatkan berbagai penyesuaian biologis, kimia, dan struktural. Menurut penelitian terbaru, perubahan pada otak yang menua tidak hanya sedikit berbeda antar individu, tetapi juga dipengaruhi oleh penyakit. Terlebih lagi, memahami perubahan ini dapat membantu kita menemukan cara untuk memperlambat atau membalikkan penuaan otak.
Penelitian telah menemukan bahwa seiring bertambahnya usia, struktur dan fungsi otak manusia mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan ini meliputi perubahan kimia di otak dan hilangnya sirkuit saraf.
Penuaan akan membawa perubahan dalam banyak aspek, dan otak, sebagai inti dari sistem saraf, tentu saja tidak terkecuali. Penelitian menunjukkan bahwa otak mengalami perubahan pada materi putih dan penurunan materi abu-abu selama penuaan. Proses ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk hilangnya neuron dan berkurangnya neuroplastisitas.
Banyak teknik MRI canggih yang memungkinkan kita mengamati perubahan struktur otak secara non-invasif, yang menunjukkan pengurangan progresif volume materi abu-abu seiring bertambahnya usia.
Plastisitas otak adalah kemampuan struktur dan fungsinya untuk berubah seiring dengan pengalaman dan pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, plastisitas otak menurun secara bertahap, yang mungkin terkait dengan berkurangnya regulasi kalsium.
Jika Anda tidak menggunakannya, Anda akan kehilangannya. Pernyataan ini sepenuhnya menunjukkan bahwa jika area otak tertentu tidak digunakan, koneksi saraf di area tersebut akan berkurang.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa kepadatan materi abu-abu di korteks serebelum dan area otak tertentu akan menurun dengan cepat, yang terkait erat dengan usia dan penurunan fungsi kognitif. Penurunan kepadatan di area ini paling signifikan terutama sebelum dekade keenam.
Seiring bertambahnya usia, perubahan neurotransmitter juga merupakan ciri penting dari otak yang menua. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa neurotransmitter seperti dopamin menurun secara signifikan selama penuaan.
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa usia memiliki dampak signifikan pada sintesis dopamin, jumlah reseptor, dan tempat pengikatan, yang mungkin terkait dengan gejala neurologis pada orang tua.
Perubahan signifikan terjadi seiring bertambahnya usia dalam fungsi kognitif seperti memori, perhatian, dan bahasa. Misalnya, daerah yang berhubungan dengan memori sangat rentan terhadap efek penuaan, dan perubahan ini mungkin disebabkan oleh faktor fungsional dan biokimia dalam neuron.
Penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, otak menghadapi stres oksidatif dan respons peradangan dari radikal bebas, yang berpotensi mengancam kesehatan kognitif.
Seiring dengan meningkatnya pemahaman kita tentang penuaan otak, mudah untuk melihat bahwa setiap orang mungkin menghadapi karakteristik dan kondisi penuaan yang berbeda. Mereka mengatakan pengetahuan adalah kekuatan, jadi memahami alasan di baliknya sangat penting untuk manajemen kesehatan di masa mendatang. Apakah Anda siap mempelajari bagaimana otak Anda berubah seiring bertambahnya usia?