Agama Kristen tidak diragukan lagi merupakan kepercayaan agama utama di Amerika Serikat. Menurut survei Gallup tahun 2023, sekitar 67% dari populasi AS (332 juta orang) mengidentifikasi diri sebagai penganut Kristen, yang berarti ada sekitar 224 juta orang Kristen. Sebagian besar penganut Kristen adalah Protestan, diperkirakan mencapai 140 juta (44%), diikuti oleh Katolik Roma, dengan sekitar 70 juta (22%) penganut, dan denominasi Kristen lainnya seperti Saksi Yehuwa. Jumlah total orang-orang ini sekitar 13 juta (4%). Amerika Serikat memiliki jumlah penganut Kristen terbesar di dunia, terutama Protestan.
Kegiatan imigrasi dan misionaris memainkan peran penting dalam perkembangan agama Kristen. Menurut data Public Religion Research Institute tahun 2020, sekitar 70% orang Amerika mengidentifikasi diri sebagai penganut Kristen selama tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2015, proporsi ini mencapai 75%. Namun, survei dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan proporsi orang yang tidak berafiliasi dengan agama tertentu, yang mencerminkan bahwa semakin banyak orang Amerika yang memilih untuk tidak mengungkapkan keyakinan agama mereka.
"Agama Kristen memiliki latar belakang sejarah yang mendalam di Amerika Serikat, dan disertai dengan distribusi denominasi yang beragam."
Denominasi Kristen di Amerika Serikat dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: Protestan (termasuk Protestan evangelis dan Protestan arus utama), Katolik, dan beberapa denominasi yang lebih kecil, seperti gereja-gereja Oriental dan Ortodoks Oriental. Menurut survei tahun 2004, kaum evangelis mencapai 26,3%, diikuti oleh Katolik sebesar 17,5% dan Protestan arus utama sebesar 16%. Organisasi keagamaan ini memainkan peran penting dalam masyarakat, pendidikan, dan budaya Amerika.
Protestan mendominasi lanskap keagamaan di Amerika Serikat. Secara historis, pengaruh Protestan di Amerika Serikat terutama berasal dari gagasan tentang iman pribadi dan perbaikan sosial yang mereka anjurkan. Sejak abad ke-20, gerakan Reformasi telah memberikan lebih banyak kebebasan dan martabat bagi keyakinan individu, yang terus memengaruhi perkembangan sosial di Amerika Serikat saat ini.
"Kekristenan di Amerika Serikat bukan hanya masalah kepercayaan agama, tetapi juga landasan budaya dan struktur sosial."
Katolikisme telah ada di Amerika Serikat sejak didirikan, tetapi dengan imigrasi pada abad ke-19, terutama dari Irlandia, Jerman, dan Italia, jumlah umat Katolik meningkat secara signifikan, menjadikannya kelompok agama terbesar di Amerika Serikat. Salah satu kelompok. Selama masa pertumbuhan ini, umat Katolik menghadapi berbagai tantangan, termasuk prasangka sosial dan konflik agama.
Saat ini, menurut data tahun 2011, Amerika Serikat memiliki sekitar 230 universitas Katolik Roma, yang mendidik hampir 1 juta mahasiswa setiap tahun dan memainkan peran penting dalam bidang pendidikan Kristen.
Ortodoksi masuk ke Amerika Serikat pada awal abad ke-20 bersamaan dengan gelombang imigran dari Eropa Timur dan Timur Tengah. Seiring berjalannya waktu, secara bertahap ortodoksi menarik umat beriman dari berbagai latar belakang. Para pengikut sekte ini juga menunjukkan tingkat pendidikan dan ekonomi yang tinggi, yang akan terus memengaruhi lanskap multikultural Amerika Serikat di masa mendatang.
"Kekristenan di Amerika Serikat tidak hanya tercermin dalam jumlah, tetapi juga dalam pengaruhnya yang mendalam terhadap budaya, masyarakat, dan pendidikan."
Seiring dengan perubahan lingkungan keagamaan dan evolusi struktur demografi, wajah Kekristenan di Amerika Serikat juga terus berubah. Saat ini, komunitas Kristen di Amerika Serikat menghadapi banyak tantangan, termasuk peningkatan jumlah orang yang tidak beragama dan munculnya berbagai denominasi baru. Di tengah perubahan ini, kepercayaan dan ajaran inti Kekristenan terus memengaruhi kehidupan masyarakat.
Namun, dalam menghadapi lingkungan sosial yang terus berubah dan integrasi berbagai kepercayaan agama, bagaimana masa depan Kekristenan di Amerika Serikat? Apakah ini masih menjadi pertanyaan yang layak direnungkan?