Kebenaran tentang erosi tanah: Mengapa tanah kita menghilang diam-diam?

Erosi tanah adalah pengelupasan atau pengikisan lapisan tanah bagian atas dan merupakan salah satu bentuk degradasi tanah. Proses alami ini disebabkan oleh aksi dinamis agen erosif: air, es (gletser), salju, udara (angin), tanaman, dan hewan (termasuk manusia). Berdasarkan faktor-faktor ini, erosi terkadang dibagi menjadi erosi air, erosi glasial, erosi salju, erosi angin, erosi yang disebabkan oleh hewan, dan erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti bertani. Hilangnya tanah dapat menjadi proses yang lambat yang terus berlanjut tanpa disadari, atau dapat terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan, yang menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas yang parah.

Hasil dari hilangnya tanah dapat menyebabkan berkurangnya hasil panen, berkurangnya kualitas air, dan kerusakan pada jaringan drainase.

Erosi tanah juga dapat menyebabkan masalah seperti penurunan tanah. Aktivitas manusia telah meningkatkan laju erosi global hingga 10 hingga 50 kali lipat. Erosi yang berlebihan menyebabkan masalah baik "di lokasi" maupun "di luar lokasi". Dampak "di lokasi" mencakup penurunan produktivitas pertanian dan keruntuhan ekologis bentang alam akibat hilangnya lapisan tanah atas yang kaya nutrisi. Dalam beberapa kasus, hasil akhirnya mungkin berupa penggurunan. Dampak "di luar lokasi" mencakup sedimentasi dan eutrofikasi jalur air, serta kerusakan jalan dan rumah akibat sedimen. Erosi air dan angin merupakan penyebab utama degradasi lahan, yang secara bersama-sama bertanggung jawab atas sekitar 84% lahan terdegradasi di seluruh dunia, menjadikan erosi berlebihan sebagai salah satu masalah lingkungan paling signifikan di dunia.

Proses Fisik

Curah hujan dan limpasan permukaan

Curah hujan, dan limpasan permukaan yang dihasilkan, menghasilkan empat jenis utama erosi tanah: erosi percikan, erosi lembaran, erosi saluran, dan erosi ngarai. Erosi percikan umumnya dianggap sebagai tahap awal dan paling tidak parah dalam proses erosi tanah, diikuti oleh erosi lembaran, kemudian erosi saluran, dan akhirnya erosi ngarai (yang paling parah dari keempatnya). Pada erosi percikan, kawah kecil yang terbentuk akibat jatuhnya tetesan air hujan mengeluarkan partikel tanah, yang dapat terbang hingga 0,6 meter (dua kaki) secara vertikal dan hingga 1,5 meter (lima kaki) secara horizontal di atas tanah horizontal.

Limpasan terjadi saat tanah jenuh atau saat laju curah hujan melebihi laju air yang dapat menembus tanah.

Erosi di sungai dan anak sungai

Erosi lembah atau anak sungai terjadi saat air terus mengalir di sepanjang fitur linier. Erosi secara bersamaan berlanjut ke bawah, memperlebar lembah, dan mundur, ke atas lereng bukit, menciptakan "potongan kepala" dan lereng tepian yang curam. Pada tahap awal erosi sungai, aktivitas erosi terutama bersifat vertikal, dengan lembah memiliki penampang berbentuk V dan lereng sungai yang relatif curam.

Dari semua tahap erosi sungai, erosi terbesar terjadi selama banjir, ketika volume dan kecepatan air yang tersedia untuk transportasi lebih besar.

Erosi angin

Erosi angin merupakan gaya geomorfik utama, terutama di daerah kering dan semi kering. Erosi angin juga merupakan sumber degradasi lahan, penguapan, penggurunan, dan debu udara yang berbahaya serta kerusakan tanaman. Ada dua jenis utama erosi angin: deflasi dan abrasi. Pengelupasan mengambil partikel lepas dan membawanya pergi, sedangkan abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh partikel udara yang mengenai tanah.

Erosi akibat angin dapat sangat parah selama musim kemarau atau ketika vegetasi jarang.

Dampak aktivitas manusia terhadap erosi tanah

Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan meningkatkan laju erosi satu hingga dua kali lipat lebih tinggi dari laju erosi alami, jauh melebihi laju erosi alami. Proses pengolahan tanah untuk keperluan pertanian, yang memecah tanah menjadi partikel-partikel yang lebih halus, merupakan salah satu alasan utamanya. Peralatan pertanian mekanis modern semakin memperburuk masalah ini.

Praktik seperti penanaman tunggal, pengolahan tanah di lereng yang curam, dan penggembalaan berat dapat meningkatkan laju erosi tanah secara signifikan.

Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya perubahan iklim global, masalah erosi tanah menjadi lebih menonjol. Apakah ini berarti bahwa tanah kita perlahan-lahan menghilang?

Trending Knowledge

Tarian rahasia air dan angin: bagaimana pengaruhnya terhadap masa depan tanah?
Erosi tanah adalah erosi atau pengikisan lapisan atas tanah, suatu bentuk degradasi tanah. Proses alami ini disebabkan oleh aktivitas dinamis berbagai kekuatan erosi, termasuk air, es, salju, udara (a
Iblis yang Melubangi Tanah: Tahukah Anda Perilaku Manusia Apa yang Mempercepat Erosi Tanah?
Erosi tanah adalah pengikisan atau pengikisan lapisan tanah bagian atas dan merupakan salah satu bentuk degradasi tanah. Meskipun proses ini terjadi setiap hari di alam, aktivitas manusia yang semakin

Responses