Penerbangan supersonik selalu menjadi topik hangat dalam penelitian kedirgantaraan. Dalam konteks teknologi yang berubah dengan cepat ini, Mach 5, sebagai titik balik dalam kecepatan penerbangan, telah menarik perhatian banyak ilmuwan.
Dalam aerodinamika, penerbangan hipersonik didefinisikan sebagai kecepatan yang melebihi lima kali kecepatan suara, biasanya dinyatakan sebagai Mach 5 dan lebih tinggi. Saat angka Mach meningkat, sifat fisik fluida mulai berubah secara signifikan, menyediakan kondisi untuk proses seperti dekomposisi dan ionisasi molekul seperti nitrogen. Fenomena ini menjadi jelas antara Mach 5 dan Mach 10.
Karakteristik aliran hipersonik membuat teori yang didasarkan pada aerodinamika tradisional tidak lagi berlaku, dan pengaruh faktor-faktor lain mulai muncul.
Aliran hipersonik tidak hanya dicirikan oleh peningkatan kecepatan, tetapi juga oleh adanya berbagai fenomena fisik, seperti lapisan kejut, pemanasan udara, lapisan entropi, dan efek gas nyata.
Ketika bilangan Mach suatu objek meningkat, lapisan gelombang kejut akan terbentuk. Lapisan ini akan memengaruhi keadaan aliran di belakangnya karena perubahan kerapatan gas. Munculnya lapisan entropi dimanifestasikan oleh gradien entropi yang kuat dan pusaran yang dapat diamati, yang menunjukkan bahwa keadaan aliran udara menjadi lebih kompleks selama proses pencampuran lapisan batas.
Pada bilangan Mach yang tinggi, sebagian energi kinetik aliran diubah menjadi energi internal fluida, yang menyebabkan suhu gas meningkat. Karena gradien tekanan dalam lapisan batas hampir nol pada bilangan Mach hipersonik rendah hingga sedang, peningkatan suhu disertai dengan penurunan kepadatan, perubahan yang menyebabkan lapisan batas menebal dan akhirnya menyatu dengan gelombang kejut.
Karakteristik aliran suhu tinggi membuat aliran kimia tidak seimbang, sehingga menyebabkan eksitasi, dekomposisi, dan ionisasi molekul.
Meskipun konsep supersonik dan hipersonik relatif sederhana, dalam hal rentang bilangan Mach suatu aliran, para peneliti masih membaginya menjadi beberapa wilayah dengan batas yang tidak jelas.
Dalam rentang Mach 5 hingga 10, gas masih dapat dianggap sebagai gas ideal, tetapi seiring dengan peningkatan laju aliran, perilaku aliran menjadi tidak konsisten dengan prediksi dinamika gas konvensional. Pola aliran seperti itu memiliki pengaruh besar pada respons suhu tinggi material dan desainnya.
Aplikasi potensial aliran hipersonikTeknologi penerbangan hipersonik dapat membuka babak baru bagi masa depan kedirgantaraan komersial, dengan aplikasi potensial termasuk perjalanan global yang cepat dan pengembangan kendaraan antariksa. Dari SpaceX hingga NASA, organisasi kedirgantaraan besar secara aktif mengeksplorasi teknologi ini dan mencari peluang untuk mengomersialkannya.
Dengan pengembangan penerbangan hipersonik, tantangan yang dihadapi oleh para peneliti tidak hanya mencakup terobosan teknologi, tetapi juga keselamatan dan ketahanan suhu tinggi dari material penerbangan. Tantangan-tantangan ini perlu segera diatasi sehingga kita dapat membuat lompatan yang lebih besar di bidang baru ini.
Dalam eksplorasi antariksa masa depan, akankah terobosan Mach 5 menjadi titik awal bagi umat manusia untuk menaklukkan penerbangan hipersonik?