Pada tahun 2014, skandal Veterans Affairs Health Care Administration mengguncang negara itu karena puluhan veteran meninggal saat menunggu perawatan. Skandal itu mengungkap kelemahan besar dalam sistem perawatan kesehatan veteran dan berbagai masalah kelembagaan dalam sistem tersebut. Orang-orang tidak dapat menahan diri untuk bertanya: Mengapa masalah seperti itu bisa berlangsung lama dan tidak dapat diselesaikan tepat waktu?
Menurut laporan, pada tanggal 27 April 2014, CNN pertama kali mengungkapkan bahwa sedikitnya 40 veteran meninggal saat menunggu perawatan medis di Phoenix Veterans Affairs Medical Center di Arizona. Penyelidikan lebih lanjut kemudian menemukan bahwa penyelidikan internal telah mengonfirmasi kematian 35 veteran pada awal Mei, terutama karena waktu tunggu yang lama.
"Kehidupan para veteran tidak boleh menjadi harga dari penundaan."
Untuk mengatasi krisis ini, Kongres meloloskan Undang-Undang Akses Veteran terhadap Layanan Kesehatan (H.R. 3230) pada tahun 2014, yang berupaya untuk meningkatkan pilihan layanan kesehatan bagi para veteran dan memberikan wewenang yang lebih besar kepada Sekretaris Urusan Veteran untuk memecat para eksekutif senior. Selain itu, RUU tersebut melibatkan pengeluaran hampir $2 miliar untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi para veteran.
Berdasarkan RUU tersebut, para veteran yang tinggal lebih dari 40 mil dari klinik medis VA terdekat atau yang tidak dapat memperoleh janji temu medis dalam jangka waktu yang wajar akan diberikan "Kartu Pilihan" yang memungkinkan mereka untuk menerima perawatan medis di fasilitas medis non-VA. Menerima perawatan medis.
"Banyak veteran yang harus menunggu lama dan berhak mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik."
Namun, saat RUU tersebut diterapkan, para veteran masih menghadapi masalah dalam memperoleh perawatan medis. Misalnya, dalam insiden whistleblower di Manchester VA Medical Center pada tahun 2017, penyedia layanan eksternal yang disewa oleh lembaga layanan veteran gagal menjadwalkan janji temu yang diperlukan tepat waktu, yang mengakibatkan banyak veteran terluka karena tidak dapat menunggu untuk menemui dokter.
Menurut laporan, layanan yang diterima veteran melalui perawatan kesehatan VA telah meningkat sejak undang-undang tersebut diberlakukan, tetapi masih belum dapat sepenuhnya mengatasi semua masalah dalam sistem yang ada. Upaya berkelanjutan pemerintah, termasuk pengesahan Undang-Undang Misi VA, dimaksudkan untuk lebih memperbaiki situasi dan memastikan para veteran menerima perawatan kesehatan berkualitas tinggi.
"Komitmen kami kepada para pahlawan yang telah mengabdi pada negara kita tidak dapat diabaikan begitu saja."
Melihat kembali rangkaian peristiwa ini, yang harus kita pikirkan adalah mengapa masalah yang nyata masih dapat terjadi dalam waktu lama dalam sistem ini? Apakah kita cukup memperhatikan kesehatan dan kehidupan para pahlawan yang telah mengabdikan diri untuk negara kita?