Tersembunyi di permukaan logam terdapat fenomena korosi yang sangat merusak yang disebut korosi pitting. Bentuk korosi ini sangat terlokalisasi dan dapat secara acak menciptakan lubang-lubang kecil, yang menyebabkan kerusakan parah pada struktur logam. Kekuatan pendorong korosi pitting berasal dari hilangnya perlindungan area kecil, yang menjadi anoda (reaksi oksidasi) sementara area besar di sekitarnya menjadi katoda (reaksi reduksi), yang mengakibatkan korosi elektrokimia yang sangat terlokalisasi. Saat proses korosi berlangsung, bagian dalam logam akan terpengaruh dalam reaksi berantai, yang mengancam stabilitas keseluruhannya.
Proses perkembangan korosi pitting dapat dijelaskan secara singkat sebagai tiga langkah: langkah pertama adalah inisialisasi korosi pitting, langkah kedua adalah pertumbuhan pori-pori metastabil, dan langkah ketiga adalah pertumbuhan pori-pori yang lebih besar dan lebih stabil.
Pembentukan pitting dapat dilihat sebagai proses dua langkah: pertama nukleasi, diikuti oleh pertumbuhan. Ketika lapisan pelindung pada permukaan logam rusak, korosi dimulai. Kerusakan ini dapat terjadi karena kerusakan fisik atau reaksi kimia, di mana anion yang merusak seperti ion klorida dan tiosulfat mempercepat prosesnya.
Dalam lingkungan cair, saat korosi berlangsung, daerah anoda dan katoda membentuk sel elektrokimia kecil, yang memungkinkan reaksi oksidasi dan reduksi terjadi di lokasi yang berbeda.
Fenomena ini terjadi ketika logam direndam dalam larutan berair pengoksidasi yang mengandung natrium klorida. Dalam proses ini, reaksi oksidasi logam dan reaksi reduksi oksigen berlangsung pada kecepatan yang berbeda, sehingga mengakibatkan terbukanya area korosi baru pada permukaan logam. Terutama dalam kondisi asam, laju reaksi korosi akan meningkat secara signifikan.
Yang tidak dapat diabaikan adalah bahwa kombinasi berbagai paduan dan lingkungan akan memengaruhi terjadinya korosi pitting. Logam seperti baja tidak akan membentuk lapisan oksida pelindung dalam lingkungan dengan nilai pH di bawah 10. Setelah ion klorida ditambahkan, itu akan menyebabkan korosi seragam di seluruh permukaan. Di lingkungan dengan nilai pH lebih besar dari 10, korosi ini relatif aman.
Bahkan di lingkungan dengan oksigen rendah, korosi pitting masih dapat terjadi, dan banyak zat pereduksi dapat meningkatkan kemungkinan terlarutnya lapisan oksida pelindung.
Yang menarik, korosi ini bukan hanya hasil reaksi redoks. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi perkembangan korosi lebih lanjut, seperti aktivitas mikroba di lingkungan industri dan perubahan konsentrasi oksigen lokal. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kondisi korosi, yang sulit diprediksi.
Strategi untuk mencegah dan mengelola korosi pitting melibatkan penggunaan berbagai inhibitor korosi seperti kromat dan nitrit, antara lain. Bahan kimia ini dapat membentuk lapisan pelindung pada permukaan logam untuk mencegah reaksi korosi lebih lanjut.
Bahkan jika inhibitor korosi digunakan, jika konsentrasinya terlalu rendah, pembentukan anoda lokal dapat terjadi, yang pada gilirannya memperburuk korosi.
Kasus-kasus kegagalan rekayasa menunjukkan potensi risiko korosi lubang. Misalnya, ledakan tak disengaja di Guadalajara, Meksiko pada tahun 1992 disebabkan oleh korosi lubang pada pipa baja bensin yang menyebabkan kebocoran. Bagi banyak infrastruktur, satu lubang kecil seperti ini dapat menyebabkan kerugian besar, dan risikonya sering kali tidak mudah dideteksi.
Misalnya, jika laras senjata api tidak dibersihkan tepat waktu setelah menggunakan amunisi korosif, korosi lubang sangat mungkin terjadi, yang akan menyebabkan deformasi alur laras dan memengaruhi akurasi tembakan. Di laboratorium, kerusakan peralatan yang disebabkan oleh korosi juga dapat memengaruhi kinerja dan masa pakainya. Terutama dalam sistem ventilasi yang melibatkan gas berbahaya, masalah korosi perlu ditangani dengan lebih hati-hati.
Dalam bidang teknologi canggih seperti struktur dan kedirgantaraan, keberadaan korosi lubang dapat memengaruhi keamanan sistem secara keseluruhan tanpa terlihat. Seiring dengan semakin mendalamnya pemahaman kita tentang sifat material, cara mencegah dan mengelola korosi lubang secara efektif telah menjadi tantangan teknis baru. Jadi, tindakan pencegahan apa yang lebih efektif yang harus kita ambil untuk ancaman yang tersembunyi di permukaan logam ini?