Pada sel eukariotik, RNA polimerase III (Pol III) merupakan protein kunci yang bertanggung jawab untuk mentranskripsi DNA guna mensintesis RNA ribosom 5S, RNA transfer (tRNA), dan RNA kecil lainnya. Gen-gen yang ditranskripsi oleh Pol III ini diklasifikasikan sebagai gen "rutin", yang berarti bahwa ekspresinya penting dalam semua jenis sel dan dalam sebagian besar kondisi lingkungan. Oleh karena itu, regulasi transkripsi Pol III terutama terkait dengan pertumbuhan sel dan siklus sel, dan memerlukan lebih sedikit protein regulatori daripada RNA polimerase II. Namun, dalam kondisi stres, protein Maf1 menghambat aktivitas Pol III, sementara rapamycin menghambat aktivitas Pol III dengan secara langsung menargetkan TOR.
Proses transkripsi dibagi menjadi tiga fase utama: inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Proses inisiasi Pol III lebih khusus daripada Pol II karena tidak memerlukan urutan regulasi di hulu gen, tetapi biasanya bergantung pada urutan kontrol internal, yaitu urutan yang terletak di dalam segmen transkripsi. Faktor kunci dalam proses inisiasi meliputi TFIIIB (faktor transkripsi polimerase III B), yang terdiri dari tiga subunit: protein pengikat TATA (TBP), faktor terkait TFIIB (BRF1 atau BRF2 siklus dangkal), dan unit B bi-optimal (BDP1).
TFIIIB berperan dalam merakit Pol III selama proses inisiasi, memastikan bahwa ia diposisikan dengan benar di situs awal transkripsi.
Proses inisiasi Pol III biasanya dibagi menjadi tiga kategori, yang berhubungan dengan transkripsi 5S rRNA, tRNA, dan U6 snRNA. Dalam proses ini, faktor transkripsi spesifik pertama-tama mengikat urutan kontrol, dan TFIIIB kemudian direkrut ke kompleks tersebut. Setelah TFIIIB terikat, Pol III mulai menghasilkan transkripsi RNA.
Selama fase pemanjangan transkripsi Pol III, TFIIIB tetap terikat pada DNA setelah inisiasi transkripsi, yang memungkinkan gen yang ditranskripsi oleh Pol III memiliki tingkat mulai ulang yang tinggi. Sebuah studi tentang ragi Saccharomyces cerevisiae menunjukkan bahwa tingkat rata-rata pemanjangan rantai adalah sekitar 21 hingga 22 nukleotida per detik, dengan tingkat tercepat mencapai 29 nukleotida. Data ini menunjukkan kinerja Pol III yang efisien selama pemanjangan rantai RNA.
Transkripsi Polinase III berakhir setelah peregangan poliU kecil. Pada eukariota, meskipun keberadaan simpul jepit rambut tidak diperlukan, hal itu dapat meningkatkan efisiensi terminasi. Studi pada ragi telah menunjukkan bahwa terminasi transkripsi terjadi pada urutan tertentu. Temuan ini menyoroti pengaruh sifat urutan struktural pada proses terminasi selama transkripsi.
Fungsi RNAJenis RNA yang ditranskripsi oleh RNA polimerase III meliputi RNA transfer, RNA ribosom 5S, RNA spliceosom U6, dll.
RNA yang ditranskripsi oleh RNA polimerase III menampilkan banyak fungsi, termasuk peran penting dalam sintesis protein dan regulasi gen. RNA ini tidak hanya berfungsi berdasarkan strukturnya, tetapi juga terlibat dalam transmisi beberapa sinyal sel dan penting untuk proses fisiologis sel.
Peran dalam perbaikan DNAPenelitian terkini menunjukkan bahwa RNA polimerase III juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA, khususnya dalam perbaikan kerusakan untai ganda DNA melalui rekombinasi homolog. Peran Pol III termasuk mendorong pembentukan hibrida RNA-DNA, suatu proses yang penting untuk melindungi ujung DNA dari degradasi.
Seiring dengan semakin mendalamnya pemahaman kita tentang fungsi RNA polimerase III, kita menemukan peran kompleks yang dimainkan enzim ini dalam cara sel merespons stres dan menjaga stabilitas genetik. Seiring dengan banyaknya misteri yang belum terpecahkan yang terungkap secara bertahap, orang tidak dapat tidak bertanya-tanya apakah RNA polimerase III akan memiliki potensi yang lebih besar dalam penelitian biomedis di masa mendatang?