Setiap kali hewan mencari makanan, ada serangkaian pertimbangan rumit di balik perilaku mereka yang lebih dari sekadar mendapatkan makanan dengan cepat dan efisien. Menurut Teori Pencarian Makanan Optimal (OFT), saat hewan mencari makanan, selain energi yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan, proses menemukan dan menangkap makanan juga menghabiskan energi dan waktu. Oleh karena itu, hewan menghitung banyak yang disebut "biaya tersembunyi" saat memutuskan apakah akan terus mencari makanan.
Teori pencarian makanan optimal membantu memprediksi bagaimana hewan memilih strategi terbaik selama mencari makanan untuk memaksimalkan keuntungan mereka.
Menurut OFT, perilaku hewan dapat dilihat sebagai proses optimasi, di mana hewan mengadopsi strategi untuk memperoleh manfaat makanan tertinggi dengan biaya terendah. Strategi ini dipengaruhi oleh berbagai kendala lingkungan, seperti distribusi makanan, keberadaan predator, dan kondisi fisiologis individu itu sendiri. Hewan harus secara cerdas menilai faktor mana yang merupakan biaya dan membuat pilihan berdasarkan faktor-faktor tersebut.
Pertama, ada biaya tersembunyi yang perlu dipertimbangkan hewan saat mencari makan, termasuk waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencari makanan. Jika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencari dan menangkap makanan, hal itu dapat menyebabkan mereka kehilangan waktu untuk kegiatan penting lainnya, seperti kawin atau melindungi keturunannya. Selain itu, makanan yang berbeda membutuhkan waktu yang berbeda untuk dicerna, yang juga dapat menjadi biaya tersembunyi dalam beberapa kasus. Misalnya, energi yang dikonsumsi dalam mencerna makanan tertentu dapat mengimbangi energi yang mereka berikan kepada hewan.
Biaya dan manfaat dari memperoleh setiap jenis makanan harus dipertimbangkan dengan cermat dalam keputusan mencari makan hewan.
Biaya tersembunyi penting lainnya adalah biaya psikologis, termasuk keterbatasan dalam pembelajaran dan ingatan. Beberapa hewan mungkin menghadapi tantangan kognitif saat mencari dan menangkap makanan, yang memengaruhi efisiensi mencari makan mereka. Selain itu, kemampuan fisik hewan, kecepatan gerak, dan daya dukungnya akan memengaruhi efisiensi pilihannya, yang juga menghabiskan sebagian energi dan waktu.
Berdasarkan biaya implisit ini, hewan menyusun aturan keputusan terbaik untuk melanjutkan mencari makan atau beralih ke sumber makanan lain. Misalnya, karnivora mungkin menilai keuntungan saat ini dari suatu makanan sebagai jumlah energi yang dapat diperolehnya per waktu yang dihabiskan untuk memperoleh makanan tersebut. Jika ia menemukan bahwa kepadatan mangsa telah turun ke titik kritis, sehingga pencarian makan tidak lagi efisien, ia mungkin memilih untuk pergi dan mencari mangsa lain yang lebih menguntungkan.
Aturan keputusan optimal adalah aturan yang memaksimalkan manfaat energi dalam berbagai kendala.
Pilihan ini tidak hanya bergantung pada jumlah makanan yang tersedia saat ini, tetapi juga dibatasi oleh lingkungan sekitarnya. Misalnya, jika mangsa di sekitar langka, hewan dapat mengalihkan fokus mereka ke sumber makanan lain atau bahkan mengambil risiko mencari mangsa yang lebih jauh untuk memperoleh keuntungan yang menguntungkan.
Strategi mencari makan hewan tidak statis tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika ketersediaan mangsa berubah, seperti karena perubahan iklim atau peningkatan predator, hewan dapat mengubah perilaku mencari makan mereka. Misalnya, beberapa omnivora, ketika makanan tertentu langka, akan sering beralih ke makanan lain untuk mencari makan.
Pentingnya memilih sumber makanan yang baik tidak hanya untuk kelangsungan hidup, tetapi juga merupakan bagian penting dari keseimbangan seluruh lingkungan ekologis.
Selain itu, perilaku sosial hewan juga dapat memengaruhi pilihan mencari makan individu. Misalnya, hewan yang mencari makan dalam kelompok akan mempertimbangkan kebutuhan teman-temannya dan dapat menyesuaikan perilaku mencari makan mereka untuk meningkatkan tingkat keberhasilan mencari makan mereka secara keseluruhan. Pada akhirnya, biaya tersembunyi dan kendala lingkungan ini akan memengaruhi strategi mencari makan hewan, yang menyebabkan mereka membuat pilihan yang berbeda.
Oleh karena itu, ketika hewan mencari makan, mereka sebenarnya terus-menerus mengevaluasi perubahan lingkungan, manfaat, dan biaya. Apakah benar-benar ada solusi optimal di balik keputusan akhir?