Observatorium San Raymond, yang terletak di Gurun Atacama di Chili, tengah menyaksikan proyek konstruksi besar-besaran - Teleskop Sangat Besar (ELT). Sebagai teleskop optik dan inframerah dekat terbesar di dunia, ELT memiliki tampilan yang mengesankan, dengan diameter cermin utama 39,3 meter, dan kemampuan iluminasinya cukup untuk mengumpulkan 1 juta kali jumlah cahaya mata manusia.
Proyek ini dikelola oleh European Southern Observatory (ESO). ELT akan memajukan batas astronomi dengan kinerja pengamatannya yang luar biasa. Desain ELT memiliki fitur teknis yang dilebih-lebihkan, seperti sistem optik adaptifnya yang dapat mengoreksi distorsi atmosfer. Hal ini membuat resolusi gambar ELT 16 kali lebih tinggi daripada Teleskop Luar Angkasa Hubble (HST), dan pengamatannya terhadap galaksi akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tingkat detail.
Pengembangan ELT tidak hanya menjadi tonggak sejarah teknologi, tetapi juga simbol keinginan manusia untuk menjelajahi alam semesta.
Sejarah ELT tidak dapat lepas dari proses desain dan konstruksinya yang melelahkan. Pada tahun 2010, ESO mengidentifikasi Pegunungan Amazonas di Chili sebagai lokasi konstruksi ELT. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pemandangan, cuaca, dan polusi cahaya, kondisi di sini dapat memastikan efisiensi dan keakuratan ELT selama pengamatan. Awalnya, desain ELT mengharapkan cermin utama memiliki diameter 42 meter, tetapi dengan pengembangan teknologi dan analisis kelayakan, desain akhirnya diputuskan pada 39,3 meter.
Menurut ESO, perubahan ini tidak hanya mengurangi biaya konstruksi dari 1,275 miliar euro menjadi 1,055 miliar euro, tetapi juga mempercepat kemajuan konstruksi.
Dalam hal kemajuan konstruksi, ELT memulai konstruksi pada tahun 2014 dan diharapkan akan menerima cahaya pertamanya pada tahun 2028. Struktur besar ini akan menggunakan desain lensa besar bersisi lima, yang cermin utamanya terdiri dari 798 lensa heksagonal kecil. Desain ini dapat memastikan platform pengamatan yang stabil dalam berbagai kondisi langit berbintang.
ELT lebih dari sekadar instrumen. Tujuan ilmiahnya mencakup banyak aspek seperti menemukan eksoplanet, mengamati galaksi pertama, studi mendalam tentang lubang hitam supermasif, dan sifat dunia gelap di alam semesta.
Rangkaian studi ini akan membantu memahami pembentukan dan evolusi alam semesta serta menjawab pertanyaan mendasar tentang pembentukan planet.
Banyak instrumen canggih yang dipasang oleh ELT termasuk MICADO, HARMONI, dan METIS, dll., yang semuanya bertujuan untuk mendorong teknologi pengamatan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Khususnya, HARMONI, sebagai spektrometer, dapat memiliki resolusi sudut tinggi, yang memungkinkan para astronom memperoleh pemahaman mendalam tentang berbagai molekul kimia dan fenomena fisik di alam semesta.
Namun, ELT tidak hanya harus menghadapi tantangan teknis, tetapi juga faktor eksternal seperti cara beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Misalnya, desain kubah raksasanya dirancang untuk melindungi teleskop agar tidak beroperasi secara normal dalam cuaca buruk dan memberikan kondisi pengamatan yang stabil.
Dikombinasikan dengan lima teknologi pengukuran lensa, ELT akan dapat langsung mengoreksi distorsi aliran udara langsung, yang memungkinkannya mempertahankan akurasi tinggi saat berhadapan dengan gangguan atmosfer. Menurut pembaruan terbaru, ELT hampir setengah jalan dikembangkan pada Juli 2023, yang membuat para astronom di seluruh dunia menantikan penyelesaiannya.
Pembangunan ELT bukan hanya kemajuan astronomi, tetapi juga kristalisasi antusiasme dan keberanian manusia untuk menjelajahi alam semesta yang tidak dikenal.
Kecemerlangan ELT yang bersifat ilusi jelas berarti bahwa penyelidikan ilmiah manusia tidak akan pernah berakhir. Dengan eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam di cakrawala, apakah Anda bersemangat untuk melihat misteri alam semesta apa yang akan diungkapkannya?