Uranium yang diperkaya adalah uranium yang dibuat dengan meningkatkan persentase uranium-235 melalui proses pemisahan isotop. Uranium dalam keadaan alaminya mengandung tiga isotop utama: uranium-238, uranium-235, dan uranium-234. Penyesuaian konsentrasi uranium-235 menjadikannya sumber daya energi nuklir yang penting, tidak hanya untuk pembangkitan tenaga nuklir sipil, tetapi juga penting untuk senjata nuklir militer. Saat ini, terdapat sekitar 2.000 ton uranium yang sangat diperkaya di dunia, yang sebagian besar digunakan untuk energi nuklir, senjata nuklir, dan propulsi kapal.
Satu-satunya isotop uranium yang diperkaya yang tersisa disebut uranium terdeplesi (DU), yang kurang radioaktif daripada uranium alami, meskipun masih sangat padat.
Uranium biasanya ditambang di bawah tanah atau di tempat terbuka, kemudian menjalani proses peleburan untuk mengekstrak uranium. Proses ini dicapai melalui serangkaian proses kimia, dan produk akhirnya adalah uranium oksida yang diperkaya, yang disebut "kue kuning", yang mengandung sekitar 80% uranium. Kue kuning ini memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan uranium dalam bentuk yang sesuai untuk produksi bahan bakar nuklir.
Persyaratan umum untuk memperkaya uranium adalah konsentrasi uranium-235 antara 3,5% dan 4,5%, dan banyak reaktor nuklir memerlukan konsentrasi uranium-235 yang lebih tinggi agar dapat beroperasi dengan baik.
Uranium yang diperkaya rendah (LEU) mengandung kurang dari 20% uranium-235, sedangkan uranium yang diperkaya tinggi (HEU) biasanya mengandung 20% atau lebih uranium-235. Konsentrasi tinggi ini penting untuk senjata nuklir dan desain reaktor tertentu. Itu penting. Selain itu, ada uranium yang diperkaya rendah dengan kandungan tinggi (HALEU) dan uranium yang diperkaya sedikit (SEU). Berbagai jenis uranium ini memperluas cakupan aplikasi energi nuklir.
Uranium-236, isotop yang tidak berguna dalam uranium yang diproses ulang, mengonsumsi neutron, sehingga diperlukan konsentrasi uranium-235 yang lebih tinggi.
Dua metode konsentrasi komersial utama yang tersedia saat ini adalah difusi gas dan sentrifugasi gas. Pengembangan teknologi ini telah meningkatkan efisiensi produksi uranium yang diperkaya secara signifikan. Sentrifugasi gas hanya membutuhkan 2% hingga 2,5% energi dari teknologi lama, menjadikannya pilihan standar saat ini.
Selain sentrifugasi gas, teknologi pemisahan laser juga telah mendapat perhatian luas. Karena konsumsi energinya yang rendah dan manfaat ekonomi yang sangat baik, teknologi ini juga dapat membentuk kembali lanskap teknologi pengayaan uranium.
Teknologi pemisahan laser dapat memisahkan uranium hampir tidak terdeteksi, yang berpotensi mengubah lanskap teknologi nuklir.
Seiring berkembangnya teknologi pengayaan uranium, metode produksi energi dalam industri energi nuklir terus berkembang. Dan bagaimana perubahan ini akan memengaruhi strategi baru untuk penggunaan energi global dan situasi keamanan internasional?