Alga merupakan kelompok organisme eukariotik fotosintetik yang beragam yang biasanya hidup di air dan berkisar dari mikroalga bersel tunggal seperti alga hijau dan diatom hingga makroalga multiseluler seperti rumput laut raksasa yang dapat tumbuh hingga sepanjang 50 meter. Ciri umum organisme ini adalah dapat melakukan fotosintesis, mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dan melepaskan oksigen.
Fotosintesis adalah proses di mana tanaman dan beberapa mikroorganisme menggunakan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi bahan organik dan melepaskan oksigen.
Selama fotosintesis, rumput laut menggunakan klorofil hijau untuk menyerap energi cahaya dan melakukan serangkaian reaksi kimia. Dalam proses ini, molekul air dipecah dan oksigen diproduksi sebagai produk sampingan, sehingga rumput laut sangat penting untuk pasokan oksigen lingkungan dan ekosistem.
Perlu dicatat bahwa berbagai jenis alga melakukan fotosintesis dengan cara dan efisiensi yang berbeda. Misalnya, pigmen fotosintesis utama alga hijau adalah klorofil a dan b, sedangkan alga coklat mengandung pigmen lain seperti alginat, yang memungkinkannya berfotosintesis secara efisien dalam kondisi cahaya yang berbeda.
Mekanisme fotosintesis rumput laut berasal dari kloroplas di dalamnya. Kloroplas ini awalnya homolog dengan bakteri dan berevolusi melalui periode simbiosis yang panjang.
Selama evolusi, kemampuan alga untuk menghasilkan oksigen berkembang dari waktu ke waktu dan terus berkontribusi pada ekosistem Bumi saat ini. Menurut penelitian para ilmuwan, rumput laut menyediakan sekitar 50% oksigen bumi setiap tahun, angka yang tidak diragukan lagi menunjukkan posisi penting mereka dalam ekologi global.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, cakupan aplikasi rumput laut juga meluas. Dari makanan hingga bahan bakar dan bahkan perlindungan lingkungan, rumput laut telah menunjukkan keragaman dan potensinya. Orang-orang mulai memperhatikan penggunaan rumput laut untuk mencapai tujuan seperti pemulihan ekologi, penyerapan karbon, dan produksi biofuel.
Rumput laut tidak hanya menjadi sumber makanan, tetapi juga memainkan peran penting dalam memerangi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida secara efektif.
Namun, dengan perubahan lingkungan laut, pertumbuhan dan distribusi rumput laut juga menghadapi tantangan. Meningkatnya suhu air dan pengasaman yang disebabkan oleh perubahan iklim mengancam beberapa spesies rumput laut dan dapat mengganggu keseimbangan ekologi. Oleh karena itu, mengeksplorasi cara melindungi rumput laut dan terus meningkatkan perannya dalam ekosistem telah menjadi isu terkini.
Secara umum, rumput laut, sebagai kelompok biologis yang beragam, tidak hanya menjadi penghasil oksigen karena fotosintesisnya, tetapi juga merupakan sumber daya penting dalam penelitian ilmiah dan kehidupan karena aplikasinya yang multifungsi. Seiring dengan semakin mendalamnya pemahaman kita tentang laut, bagaimana penelitian dan aplikasi rumput laut di masa depan akan memengaruhi lingkungan dan pembangunan ekonomi kita?