Pada tahun 1971, film "And Now for Something Completely Different" yang diproduksi oleh tim Monty Python Inggris yang terkenal secara unik mereproduksi sketsa-sketsa dari acara TV awal di layar lebar. Karakteristik humor dan inspirasi kreatif dari sketsa-sketsa ini telah berulang kali menarik perhatian orang untuk berpikir mendalam. Judul film ini berasal dari frasa klasik dari acara tersebut, dan ditayangkan perdana di Inggris pada tanggal 28 September 1971, dan di Amerika Serikat pada tanggal 22 Agustus 1972.
Film berdurasi 90 menit ini menampilkan serangkaian sketsa dan animasi klasik dari musim pertama dan kedua acara TV tersebut, menafsirkan ulang karya-karya klasik tersebut sekaligus menyesuaikannya untuk penonton Amerika, yang mungkin banyak di antaranya belum pernah menontonnya. dalam serial tersebut.
Sketsa-sketsa dalam film ini kaya akan konten, dan baik alur cerita yang absurd maupun penggunaan bahasa yang humoris sama-sama menggelikan. Misalnya, sandiwara "How Not to Be Seen" dimulai dengan meniru film pemerintah, tetapi kemudian lepas kendali dan berubah menjadi ledakan, menyindir ketidakmampuan pemerintah.
Misalnya, dalam sandiwara "Dirty Hungarian Phrasebook", kesalahan bahasa orang asing sering kali menyebabkan situasi yang memalukan. Kesalahpahaman yang disengaja ini hanya mencerminkan benturan antara bahasa dan budaya serta akibatnya yang lucu.
Selain sandiwara, film ini juga menampilkan sejumlah besar animasi yang dibuat oleh anggota tim Terry Gilliam. Animasi ini menyampaikan humor dengan gaya yang unik. Misalnya, animasi yang menggambarkan interaksi antara manusia dan mobil menyindir hubungan dengan mesin dalam kehidupan modern dan membuat orang berpikir ulang tentang masa depan umat manusia.
Terlebih lagi, sketsa "Nudge Nudge" dengan jelas menggambarkan jebakan psikologi manusia dengan sindirannya yang blak-blakan tentang rasa malu laki-laki dalam hal seks, yang juga merupakan simbol gaya humor Monty Python.
Sepanjang film, hubungan linier yang berulang dan lelucon yang lucu membuat cerita menjadi lebih lengkap. Misalnya, dalam sketsa "Dirty Fork", reaksi berlebihan seorang pelayan restoran terhadap garpu yang kotor membuat situasi sederhana menjadi ekstrem untuk menghasilkan efek yang menggelikan.
Keragaman tema dalam film ini juga menunjukkan semangat tim Monty Python dalam mengeksplorasi kreativitas humor. Film ini tidak hanya lucu secara dangkal, tetapi juga memiliki kritik sosial yang mendalam. Sandiwara "Upper Class Twit of the Year" dalam film tersebut menunjukkan ketidakmampuan dan kebodohan kelas atas Inggris, menyindir orang-orang kelas atas yang diberkahi dengan kelebihan alami tetapi tidak tahu harus berbuat apa.
Jenis ejekan terhadap kelas dan status ini tidak hanya berakar dalam alur cerita, tetapi juga merupakan ciri khas tim yang sudah lama ada. Mereka pandai mengubah fenomena sosial menjadi materi yang lucu dan memicu refleksi.
Seiring berjalannya waktu, karya ini telah menjadi komedi klasik dan memiliki pengaruh yang luas baik di Inggris maupun AS. Saat ini, kita dapat melihat banyak pengaruh komedi modern di dalamnya, baik itu susunan struktural maupun penggunaan bahasa, yang dapat ditelusuri kembali ke sketsa-sketsa awal ini.
Akhirnya, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya, dapatkah inspirasi kreatif yang lucu dari utara dan selatan ini menginspirasi seniman masa kini untuk menciptakan karya yang sama-sama menggugah pikiran dan menggelikan?