Faktor misterius apa yang menyebabkan tulang mati setelah iskemia? Ketahui fakta tentang AVN!

Nekrosis avaskular (AVN), juga dikenal sebagai osteonekrosis atau infark tulang, mengacu pada kematian jaringan tulang akibat gangguan suplai darah. Penyakit ini secara bertahap menarik perhatian dari komunitas medis karena mungkin tidak ada gejala yang jelas pada tahap awal, tetapi seiring waktu, nyeri sendi dapat muncul dan membatasi mobilitas seseorang. Selain nyeri sendi, komplikasi AVN meliputi kolapsnya tulang atau permukaan sendi di dekatnya.

Ada sekitar 15.000 kasus AVN di Amerika Serikat setiap tahun, dengan sebagian besar individu yang terkena berusia antara 30 dan 50 tahun, dengan insiden lebih tinggi pada pria daripada wanita.

Penyebab dan faktor risiko AVN

Faktor risiko utama AVN meliputi fraktur, dislokasi sendi, penyalahgunaan alkohol, dan penggunaan steroid dosis tinggi. Faktor risiko lainnya meliputi terapi radiasi, kemoterapi, dan transplantasi organ. Beberapa penyakit, seperti kanker, lupus, penyakit sel sabit, dan infeksi HIV, juga dikaitkan dengan penyakit ini. Penting untuk dicatat bahwa beberapa kasus AVN tidak memiliki penyebab yang jelas.

Patofisiologi AVN menunjukkan bahwa sel hematopoietik paling sensitif terhadap hipoksia dan biasanya mati dalam waktu 12 jam setelah suplai darah berkurang atau dihilangkan.

Diagnosis dan Perawatan

Pada tahap awal, pemindaian tulang dan MRI adalah alat pilihan untuk mendiagnosis AVN, dan gambar sinar-X biasanya normal pada tahap awal. Saat penyakit berkembang, sinar-X akan mengungkapkan lesi pada permukaan sendi dan tulang. Pilihan perawatan bervariasi, yang paling umum adalah operasi penggantian pinggul total, yang efektif pada orang tua tetapi mungkin tidak cocok untuk orang yang lebih muda karena rentang hidup mereka yang terbatas.

Dekompresi inti menandai pilihan pengobatan lain untuk AVN, yang melibatkan pengeboran lubang ke tulang untuk menghilangkan tekanan internal.

Prognosis dan dampak sosial

Prognosis untuk AVN bervariasi tergantung pada bagian tulang atau sendi mana yang terpengaruh dan ukuran area yang terpengaruh. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang, menyebabkan kerusakan tulang dan kerusakan permukaan sendi, yang pada akhirnya menyebabkan radang sendi.

Beberapa atlet terkenal seperti pemain sepak bola Amerika Bo Jackson mengakhiri karier mereka karena AVN, sementara atlet lain seperti pemain tenis Rafael Nadal berhasil mengatasi penyakit tersebut dan melanjutkan karier olahraga mereka.

Kesimpulan

Dengan penelitian mendalam tentang AVN, pemahaman kita tentang penyakit ini secara bertahap semakin dalam. Di balik banyak faktor risiko tinggi, terjadinya AVN tetap menjadi masalah yang kompleks. Di masa mendatang, kita mungkin dapat menemukan pengobatan dan tindakan pencegahan yang lebih efektif untuk mengurangi dampak AVN. Namun, dengan latar belakang ini, dapatkah kita menemukan cara yang efektif untuk mencegah penyakit ini?

Trending Knowledge

nan
Pada awal abad ke -20, komunitas ilmiah mengantarkan terobosan penting: penemuan bakteriofag. Virus khusus ini secara khusus menginfeksi dan menghancurkan bakteri, sehingga menjadi alternatif potensi
Siapa yang berisiko tinggi terkena osteonekrosis? Statistik yang mengejutkan ini mungkin tidak Anda ketahui!
Osteonekrosis, juga disebut osteonekrosis atau infark tulang, adalah kematian jaringan tulang akibat gangguan suplai darah. Kondisi ini mungkin tidak memiliki gejala yang nyata pada tahap awal, dan se
Mengapa beberapa atlet menderita nekrosis kepala femoralis? Ungkap rahasia kesehatan atlet bintang!
Nekrosis Avaskular (NVA) adalah penyakit yang menyebabkan kematian jaringan tulang akibat gangguan pasokan darah. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang berusia antara 30 dan 50 tahun, terutama atlet
Bagaimana Anda tahu jika Anda menderita osteonekrosis tulang paha? Anda harus mewaspadai tanda-tanda awal ini!
Osteonekrosis femur (juga disebut nekrosis avaskular atau infark tulang) adalah penyakit yang menyebabkan kematian jaringan tulang akibat terputusnya pasokan darah. Mungkin tidak ada gejala pada tahap

Responses