Seiring kemajuan teknologi, jumlah data yang kita simpan semakin bertambah dari hari ke hari, namun, keamanan data tidak selalu dapat dijamin. Ketika hard drive rusak atau tiba-tiba mogok, seberapa banyak data yang dapat dipulihkan? Ini adalah masalah yang dikhawatirkan banyak orang. Artikel ini akan membahas proses pemulihan data, skenario umum, dan apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan hard drive.
Perlunya pemulihan dataPemulihan data adalah proses rumit yang melibatkan pengambilan data dari media penyimpanan yang rusak. Proses ini dapat sederhana atau sangat teknis.
Pemulihan data sering kali disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk kegagalan sistem operasi, kegagalan perangkat penyimpanan, penghapusan atau pemformatan yang tidak disengaja. Ketika hard drive gagal berfungsi dengan baik, data tidak dapat diakses dengan cara normal, dan pemulihan data menjadi sangat penting.
Ketika hard drive rusak, prioritas pertama adalah menyelamatkan semua file penting dan menyalinnya ke perangkat penyimpanan baru.
Pemulihan data terutama dibagi menjadi kerusakan logis dan kerusakan fisik. Kerusakan logis biasanya mengacu pada kerusakan sistem file, seperti kerusakan tabel partisi. Jenis masalah ini dapat diatasi dengan perangkat lunak pemulihan data khusus. Namun, kerusakan fisik seperti gesekan hard drive, kegagalan PCB (papan sirkuit cetak), dll., memerlukan perusahaan pemulihan data profesional untuk menanganinya.
Skenario umum kerusakan data meliputi:
Kerusakan fisik biasanya memerlukan peralatan khusus untuk diperbaiki. Dalam lingkungan pemulihan data profesional, teknisi menggunakan alat dan teknik canggih untuk memulihkan data sebanyak mungkin. Bahkan jika hard drive terpengaruh oleh head crash, sebagian besar data masih dapat dipulihkan melalui cara yang tepat.
Perusahaan pemulihan data profesional biasanya bekerja di ruang bersih untuk secara efektif mencegah debu menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada hard drive yang rusak.
Untuk kerusakan logis, Anda dapat menggunakan berbagai perangkat lunak pemulihan data untuk mencoba memulihkan file yang rusak dan terhapus. Alat pemulihan data dengan berbagai kemampuan, seperti TestDisk atau Recuva, dapat membantu pengguna dalam mendeteksi dan memperbaiki tabel partisi dan sistem file.
Dengan kemajuan teknologi, para ahli pemulihan data tidak selalu memerlukan akses fisik ke perangkat keras yang rusak. Melalui akses jarak jauh, mereka dapat melakukan pemulihan data di tingkat perangkat lunak. Namun, pendekatan ini tidak berlaku dalam kasus kerusakan fisik.
Singkatnya, pemulihan data adalah proses yang menantang. Baik dari tingkat fisik maupun logis, diperlukan pemilihan metode yang tepat berdasarkan situasi tertentu. Jadi, ketika menghadapi krisis kehilangan data, bagaimana kita harus melindungi aset data kita yang berharga?