Dalam bidang termodinamika, ada konsep kunci yang membuat banyak fenomena dapat dijelaskan: yaitu proses kuasi-statis. Proses kuasi-statis adalah proses di mana perubahan dalam suatu sistem terjadi begitu lambat sehingga sistem mempertahankan keseimbangan fisik internalnya pada setiap momen proses. Proses ini dapat membantu kita lebih memahami sifat proses reversibel dan mengungkap pentingnya proses tersebut dalam termodinamika.
Proses kuasi-statis memungkinkan semua kuantitas fisik dalam sistem, seperti tekanan, suhu, dan volume spesifik, didefinisikan secara akurat pada setiap momen.
Misalnya, ekspansi kuasi-statis campuran gas hidrogen dan oksigen adalah contoh yang umum. Dalam kasus ini, volume sistem berubah sangat lambat, sehingga tekanan di dalam sistem tetap konsisten. Proses ideal ini merupakan kelanjutan dari serangkaian keadaan keseimbangan fisik, yang dicirikan oleh proses perubahan yang sangat lambat.
Mengapa semua proses reversibel harus kuasi-statis? Jawabannya terletak pada definisi proses reversibel: proses tersebut harus menjaga keseimbangan antara sistem dan lingkungan tanpa disipasi apa pun. Misalkan kita memiliki sistem piston yang terkompresi ke dalam karena gesekan. Bahkan jika sistem berada dalam kesetimbangan termal internal, proses tersebut tidak lagi reversibel karena entropi disipatif yang dihasilkan oleh gesekan. Daftarnya terus bertambah, mengingatkan kita untuk mempertimbangkan dampak gesekan pada pembentukan entropi saat merancang sistem rekayasa.
Karakteristik utama dari proses reversibel adalah bahwa sistem mempertahankan keseimbangan termal dengan lingkungan.
Fenomena menarik lainnya adalah jika terjadi konduksi panas yang lambat antara dua benda dengan suhu yang berbeda, tidak peduli seberapa lambat prosesnya, karena suhu kedua benda tersebut masih berbeda, keadaan sistem tersebut jauh dari kesetimbangan. . Namun, melalui persamaan Clausius, kita masih dapat menghitung perubahan entropi setiap benda, yang juga menunjukkan sifat-sifat termodinamika yang menakjubkan.
Saat membahas proses kuasi-statis, kita perlu memahami berbagai jenis kerja kuasi-statis. Misalnya, dalam proses isobarik, saat gas mengembang, beban kerja dapat dihitung sebagai hasil kali perubahan tekanan dan volume; dalam proses isobarik, beban kerja adalah nol; dalam proses isotermal, beban kerja bergantung pada perubahan volume dan tekanan awal dan akhir gas.
Rumus perhitungan beban kerja melibatkan karakteristik proses kuasi-statis, yang menunjukkan keragaman termodinamika.
Justru karena adanya proses kuasi-statis, termodinamika dapat secara akurat menggambarkan dan memprediksi perilaku proses alami. Pengejaran keseimbangan ini juga mencerminkan konsep inti termodinamika lainnya, yaitu prinsip peningkatan entropi. Baik itu rumus dasar termodinamika atau berbagai fenomena dalam kehidupan kita sehari-hari, proses kuasi-statis berakar dalam di dalamnya dan menjadi kunci untuk memahami termodinamika.
Dengan cara ini, banyak fenomena yang tampaknya rumit menjadi sederhana dan jelas jika dipahami dari perspektif proses kuasi-statis. Misalnya, mengapa mesin tertentu beroperasi lebih atau kurang efisien atau mengapa desain teknik tertentu harus mempertimbangkan efek gesekan dapat dipahami dan diprediksi melalui proses kuasi-statis.
Singkatnya, proses kuasi-statis dan hubungannya dengan proses reversibel tidak hanya merupakan landasan teoritis dalam termodinamika, tetapi juga dasar untuk pemahaman kita tentang konversi dan efisiensi energi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan material baru, penelitian termodinamika di masa mendatang akan membuka cakrawala baru. Apakah Anda ingin tahu tentang perubahan yang akan dibawa oleh proses kuasi-statis ini dalam aplikasi praktis?